ARN24.NEWS -- Dinilai sukses memimpin Sumatera Utara di periode pertama, Calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sangat layak untuk melanjutkan kepemimpinannya. Penilaian itu disampaikan Tuan Guru Deli (TGD) Prabu Kresnha Erde.
"Pak Edy sangat layak untuk kembali memimpin Sumut periode kedua. Beri beliau kesempatan untuk membangun provinsi ini menjadi lebih bermartabat. Tak hanya pembangunan infrastruktur, Edy Rahmayadi juga berhasil membangun situasi yang kondusif di Sumatera Utara," ujarnya di Medan, kemarin.
Mantan Pangdam I/BB dan Pangkostrad itu, lanjut TGD Prabu Kresnha Erde, juga berhasil mempertahankan raihan WTP dari BPK. Artinya, Edy Rahmayadi merupakan pemimpin yang jujur dan piawai dalam pengelolaan keuangan daerah.
"Lima tahun kepemimpin Pak Edy, Sumut berhasil meraih WTP dari BPK RI, sehingga provinsi ini delapan kali berturut-turut berpredikat terbaik dalam laporan keuangan. Saya yakin prestasi ini kembali terulang dan menjadi provinsi yang berhasil mempertahankan predikat WTP lima tahun ke depan," ujarnya.
Pembangunan infrastruktur juga jadi perhatian Edy Rahmayadi dengan menganggarkan Rp 2,7 triliun untuk pembangunan jalan melalui proyek multi years.
"Hanya pak Edy yang berani menganggarkan APBD sebesar itu untuk pembangunan jalan. Sebelumnya hal ini tak pernah dilakukan Gubernur sebelumnya," ujar TDG Prabu Kreshna Erde
Edy Rahmayadi juga dikenal sebagai pemimpin yang selalu dekat dengan masyarakat. Salah satu buktinya adalah pembangunan Aula Tengku Rizal Nurdin di rumah dinas Gubernur Sumut di Jalan Sudirman Medan.
Kini aula tersebut dapat dipakai untuk segala kegiatan, baik acara-acara resmi di lingkungan Pemprov Sumut maupun untuk kegiatan masyarakat umum.
"Sebelumnya rumah dinas Gubernur di Jalan Sudirman itu selalu eksklusif dan hanya bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu saja. Tapi sekarang semua kalangan bisa masuk. Bahkan di dekat pintu masuk belakang rumah dinas, dibangun masjid yang bisa dimasuki semua umat muslim untuk melaksanakan ibadah. Itu salah satu bukti bahwa pak Edy merupakan orang yang tidak berjarak dengan masyarakat Sumut," ujarnya.
Bandingkan dengan Bobby Nasution. "Saat ini, untuk masuk ke Kantor Walikota Medan di Jalan Kapten Maulana Lubis saja harus melewati penjagaan yang ketat. Bahkan wartawan yang bertugas di Pemko Medan juga berkantor di belakang. Padahal sebelumnya ruangan wartawan bersebelahan dengan ruangan Kabag Humas. Jangankan dengan masyarakat, dengan wartawan yang seharusnya menjadi mitra, malah terkesan dijauhi oleh Bobby," ujar TGD Prabu Kreshna yang sebelumnya pernah berprofesi sebagai wartawan.
Menurutnya, masih banyak lagi prestasi Edy Rahmayadi selama memimpin di periode pertama sebagai Gubernur Sumut, namun tidak semua masyarakat mengetahuinya.
Untuk itu, TGD Prabu Kresno mengimbau warga untuk cerdas memilih pemimpin Sumut lima tahun ke depan. Bandingkan di antara dua calon yang maju.
"Bukan saya bilang Bobby Nasution tidak baik. Tapi selayaknya Bobby menyelesaikan dulu pembangunan yang sudah dirintisnya di Medan, jangan ditinggalkan dalam kondisi mangkrak. Contohnya, lapangan Merdeka Medan, Stadion Teladan, Stadion Kebun Bunga, Undrepass Jalan Gatot Subroto dan lainnya. Tinggalkan kesan yang bagus kepada masyarakat Medan, baru maju menjadi pemimpin Sumut. Jangan sebaliknya, meninggalkan sejumlah proyek besar yang tidak terselesaikan. Bayangkan jika Bobby terpilih, tentu hal yang sama juga dilakukannya, meninggalkan proyek-proyek yang terbengkalai," kata TGD Prabu Kresno.
Oleh karena itu, TGD Prabu Kresno menilai, Edy Rahmayadi sangat layak untuk kembali memimpin Sumut lima tahun ke depan. Dia sangat yakin, pembangunan akan berlanjut, sehingga Sumut menjadi provinsi yang lebih bermartabat. (saze/rel)