Para pemain bersalaman usai akhir pertandingan yang menetapkan kedua tim akan melakoni laga playoff degradasi. (Foto: Istimewa)
ARN24.NEWS – PSMS Medan menutup pertandingan terakhir babak penyisihan grup Liga 2 musim 2024/2025 dengan kemenangan 1-0 atas Sriwijaya FC di Stadion Baharuddin Siregar, Sabtu (11/1/2025) sore.
Gol tunggal tuan rumah dicetak oleh M Dwi Raffi Angga menjelang akhir babak pertama.
Pada menit ke-13, peluang PSMS datang melalui tendangan Kanu, namun bola melambung di atas mistar gawang. Dominasi PSMS berlanjut saat Gustur mengirim umpan dari sisi kanan yang diteruskan kapten Rachmad Hidayat dengan tendangan voli. Sayangnya, bola masih melenceng dari target.
Peluang emas kembali hadir di menit ke-22 ketika Rachmad Hidayat lolos dari jebakan offside dan berhadapan dengan kiper. Alih-alih mengeksekusi sendiri, ia mengoper ke Dwi Raffi Angga, namun bola gagal dimanfaatkan dengan baik.
Sriwijaya FC sempat memberikan ancaman melalui sundulan Imam Witoyo, tetapi aksi gemilang kiper Abdul Rohim menggagalkan peluang tersebut.
Gol kemenangan PSMS akhirnya tercipta di menit ke-40. Umpan matang Rachmad Hidayat dari sisi kiri berhasil diselesaikan dengan sempurna oleh Dwi Raffi Angga. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum meski Rachmad sempat mendapatkan peluang emas di akhir babak pertama.
Memasuki babak kedua, PSMS tetap tampil dominan. Pada menit ke-53, Ikhsan Chan melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti, namun berhasil ditepis kiper lawan. Beberapa pergantian pemain dilakukan oleh pelatih Nil Maizar, termasuk memasukkan Juninho Cabral untuk menggantikan Dwi Rangga guna memperkuat serangan.
Meski serangan PSMS semakin intens, upaya tambahan gol belum membuahkan hasil. Sundulan Yoga Panjaitan di menit-menit akhir pertandingan pun masih melambung. Hingga peluit panjang berbunyi, PSMS tetap unggul 1-0 dan memastikan kemenangan penutup fase grup.
Usai laga, pelatih PSMS, Nil Maizar mengatakan tetap mensyukuri hasil kemenangan tersebut, meski harus diraih dengan susah payah. Nil menilai hasil ini tentu menjadi penyemangat bagi skuatnya menatap playoff degradasi.
"Saya usul ada satu sampai dua nama, tapi untuk mencari yang terbaik saat ini saya rasa berat. Peluang untuk beberapa pemain mungkin tipis ya," ucap Nil Maizar.
Sementara pemain PSMS, Reyki Fariz mengaku optimis menatap babak playoff dengan hasil kemenangan ini. Apalagi, sebelum laga akhir penyisihan grup ini, pemain mendapat materi porsi latihan tambahan oleh pelatih.
"Walau cuma diberi sedikit menit bermain tapi tetap bersyukur. Semoga ini menjadi lebih baik lagi. Semoga apa yang kita lakukan selama ini di babak playoff bisa lebih baik lagi," katanya.
Sedangkan asisten pelatih Sriwijaya FC, Amirul Mukminin mengakui laga tersebut memang cukup sulit, apalagi hanya memiliki satu kesempatan melakukan pergantian pemain akibat minimnya skuat yang dibawa. Begitupun, ia tetap apresiasi perjuangan keras pemain yang mampu memberikan perlawanan kepada tuan rumah.
"Jujur dengan segala kekurangan dan bisa dilihat kami hanya punya satu kesempatan mengganti pemain karena hanya itulah yang punya. Tapi, anak- anak sudah menunjukkan bagaimana mereka mau bermain maksimal dan bertarung sampai pluit akhir," kata Amirul.
Sang kapten tim, Tegar Hening mengakui permasalahan yang terjadi pada kondisi internal di manajemen klub memang berpengaruh pada performa tim hingga laga akhir penyisihan grup. Begitupun, Tegar tak ambil pusing dengan hasil laga.
"Teman-teman sudah berjuang dengan keadaan Sriwijaya yang apa adanya banyak problem finansial. Kita sudah menyelesaikan pertandingan sampai akhir," katanya.
Dengan kemenangan ini, maka PSMS Medan finish di urutan keempat klasemen grup A dengan 26 poin. Sedangkan Sriwijaya FC, kekalahan ini membuat mereka tetap berada di urutan delapan dengan 14 poin. Kedua tim juga akan kembali menjalani laga playoff degradasi. (sh)