Empat tersangka debt collector ditangkap Polrestabes Medan. (Foto: Istimewa)
ARN24.NEWS – Empat pria debt collector ditangkap Unit Resmob Satuan Reskrim Polrestabes Medan. Sebab, keempatnya nekat merampas handphone (HP) dan mobil milik seorang wanita di Jalan Turi, Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota.
Keempatnya adalah, YAS (55), AKN (39), BS (47), dan RT (48).
"Penangkapan dilakukan setelah kita menerima laporan pengaduan Lia Praselia (35) warga Grand Menteng Indah, Medan Denai Kota Medan pada Rabu (21/5/2025)," terang Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Kamis (22/5/2025).
Dia menyebut, perampasan yang dilakukan debt collector itu adalah bentuk aksi premanisme.
"Ini adalah cara-cara yang menggunakan ruang terbuka publik yang sudah berulang kali kita tegaskan tidak boleh terjadi di Kota Medan,” sebut Gidion didampingi Wakapolrestabes Medan AKBP Rudi Silaen, Kasat Reskrim AKBP Bayu Putro Wijayanto.
Kapolrestabes Medan menjelaskan, terungkapnya aksi debt collector berawal dari informasi terjadinya perampasan 1 unit HP yang dilakukan oleh sekitar 10 orang.
“Kemudian diamankan 4 orang yang diduga melakukan percobaan pencurian dengan kekerasan,” katanya.
Selain HP, para pelaku juga merampas 1 unit mobil Avanza hitam nomor polisi BK 1813 VV.
“Itu menjadi ranah penegakan hukum, terlebih menjadi konsen kita untuk melakukan tindakan kepolisian. Meski hari ini adalah penutupan Operasi Pekat, tapi pembukaan untuk penegakan hukum yang lebih keras,” tegasnya.
Sementara, Lia Praselia kepada wartawan menuturkan, para tersangka menghentikan mobil yang dikemudikan suaminya dan menyebut kendaraan itu milik leasing.
Padahal, mobil itu sudah lunas dibayar pemiliknya, sehingga suaminya dan Lia Praselia dan anaknya tak mau keluar dari mobil.
Setelah cekcok, Lia mengatakan persoalan diselesaikan di Polsek Medan Kota. Setiba di Polsek Medan Kota, salah seorang pelaku merampas kunci yang dipegang suaminya lalu mengunci mobil tersebut.
"Saya kembali merampas kunci dari tangan pelaku apalagi di mobil itu ada anakku," ujarnya kepada wartawan.
Situasi yang memanas, kemudian Lia membawa mobil ke Polrestabes Medan. Kemudian membuat laporan pengaduan ke Polsek Medan Kota.
"Anak ku sangat trauma akibat perbuatan mereka," tutur Lia sambil meneteskan air mata. (sh)