
Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Togap Simangunsong (kiri) berdialog dengan jajaran Dinas Pendidikan Sumut saat kunjungan kerja di Medan, Jumat (1/8/2025). (Foto: Diskominfo Sumut/Munawar Harahap)
ARN24.NEWS – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) Togap Simangunsong meminta jajaran Dinas Pendidikan untuk terus menggencarkan sosialisasi kebijakan lima hari belajar di sekolah.
Menurutnya, kebijakan ini tidak sekadar pengurangan hari belajar, tetapi juga memiliki efek ganda yang positif bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Togap saat berkunjung dan bersilaturahmi dengan jajaran Dinas Pendidikan Sumut di Aula kantor dinas tersebut, Jalan Cik Ditiro No. 1 Medan, Jumat (1/8).
“Kebijakan lima hari belajar memiliki multiplier effect yang sangat positif, salah satunya terhadap pertumbuhan UMKM. Anak-anak bisa lebih banyak waktu dengan keluarga, orang tua bisa mengajak anak berbelanja, yang akhirnya ikut menggerakkan perekonomian,” ujar Togap.
Ia menilai masih banyak masyarakat yang belum memahami maksud dan manfaat kebijakan tersebut. Karena itu, ia meminta kepala dinas dan kepala cabang dinas pendidikan kabupaten/kota untuk aktif melakukan sosialisasi.
Selain itu, Togap juga menekankan pentingnya mengurangi beban administrasi guru. “Jangan sampai guru habis waktu mengurus laporan dan administrasi. Kita perlu bantu mereka supaya fokus pada mengajar dan mendidik,” tambahnya.
Terkait program prioritas, Togap menegaskan kebijakan pendidikan Sumut sejalan dengan program nasional dalam memperkuat SDM, sains, dan teknologi, serta visi misi Gubernur Sumut dan Wakil Gubernur untuk mewujudkan Kolaborasi Sumut Bermartabat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga memaparkan sejumlah program prioritas, antara lain peningkatan angka partisipasi murni (APM), wajib belajar 13 tahun, dan program SMA Terbuka di 20 sekolah dengan target menjangkau 500 siswa putus sekolah.
Pemerataan mutu pendidikan juga dilakukan melalui pembangunan sekolah unggul berasrama, termasuk enam SMA Negeri dan 11 SMK Negeri unggulan di berbagai wilayah. “Sekolah ini diharapkan menjadi pusat pertumbuhan mutu pendidikan, terutama di daerah yang aksesnya terbatas,” kata Alexander.
Pertemuan ini turut dihadiri kepala bidang dan kepala cabang dinas pendidikan se-Sumut. (rfn)











