(Foto: ilustrasi)
ARN24.NEWS -- Polisi mengusut kasus dugaan pembunuhan yang dilakukan anak terhadap ayahnya. Diduga akibat cekcok mengenai kandang kucing di rumah mereka.
"Motifnya sementara cekcok antara orang tua dan anak. Karena sering cekcok, kemarin (pelaku meminta) disuruh mindahin kandang kucing (pada korban). Tapi perlu didalami lagi benar atau tidak," kata Kasi Humas Polres Buleleng AKP I Gede Sumarjaya, Jumat (11/3/2022).
Polisi belum bisa memastikan terduga pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak. Dia mengatakan ada ahli yang akan menentukan
Sumarjaya hanya menjelaskan bahwa cekcok antara terduga pelaku dan korban sudah sering terjadi didasari masalah kandang kucing di rumah mereka.
"Sementara yang menentukan gangguan jiwa itu ahlinya. Namun, demikian tetap langkah-langkah untuk pemeriksaan kejiwaan dilakukan nanti," sebutnya.
Sumarjaya menjelaskan bahwa terduga pelaku bernama Iskak Jaelani (53). Dia diduga menganiaya ayah kandungnya sendiri yakni Muhammad Selamet (82) hingga tewas.
Terjadi pada Kamis (10/3/2022) sekitar pukul 14.30 Wita, di Jalan Pulau Nias Nomor 8, Kelurahan Kampung Baru, Kabupaten Buleleng, Bali.
Korban pertama kali ditemukan terduduk di kursi dengan luka di kepala bagian samping, luka memar pada pelipis kiri, luka terbuka pada bagian mulut bibir, luka terbuka dan memar pada bagian lengan kanan, luka memar pada bagian kaki kanan.
Saat polisi melakukan olah TKP, terduga pelaku yaitu anak korban tidak ada ditempat. Petugas lalu melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku.
Dalam waktu 45 menit terduga pelaku ditemukan di eks Pelabuhan Buleleng dan langsung ditangkap.
Mengenai barang bukti yang digunakan untuk memukul korban, pihak kepolisian masih melakukan pencarian. Namun, dari keterangan pelaku melakukan pemukulan diduga dengan menggunakan kayu.
"Karena, berdasarkan pengakuan terduga pelaku ini masih belum memberikan keterangan yang jelas. Pengakuannya sih pakai kayu, terus berkembang sekarang plin plan pengakuannya," ungkapnya.
Sejauh ini sudah ada tiga saksi yang diperiksa. Para saksi mendengar ketika keributan terjadi hingga berujung pemukulan.
Sementara itu, untuk jenazah korban saat ini masih ada di RSUD Buleleng, Bali, dan akan dilakukan autopsi kepada jenasah korban.
"Permintaan kita tetap autopsi, jenazah masih di RSUD Buleleng. Saksi-saksi ada tiga orang yang diduga mendengar di sekitar sana," ujarnya. (kdf/bmw)