Korban sedang menjalani perawatan di rumah sakit Bireuen. (ist) |
ARN24.NEWS -- Tak senang dinasihati, seorang pria gaek di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh membantai satu sekeluarga yang berjumlah lima orang. Syukurnya dalam peristiwa menggemparkan itu tak ada yang meninggal dunia. Malah, usai kejadian itu pelaku inisial JM berusia 60 tahun warga Gampong Krueng Meusagop, Kecamatan Samalanga, menangis sejadinya, kemarin.
Keterangan diperoleh, siang itu pelaku mendatangi rumah korban, Ramli yang tak lain tetangga pelaku. Sampai di sana, pelaku langsung melampiaskan amarahnya. Parang yang dibawa diarahkan ke kepala korban. Blussss...darah pun muncrat.
Tidak sampai di situ, JM juga menebas bagian kepala istri korban, Syamsinar. Bersamaan datang anak korban yang melihat orangtuanya dianiaya. Tak pelak, anak korban pun jadi sasaran, Maryati (30), Mutia (20) dan War (25). Ketiganya hanya mengalami luka ringan.
Geuchik Gampon Krueng Meusagob, Ramli Muhammad Meuseugop mengatakan mengakui kejadian tersebut, dengan melibatkan JM, yang menebas dengan parang satu keluarga, suami, Istri dan tiga anaknya.
Ia menyebutkan, setelah mengetahui kejadian tersebut, Geucheik membawa JM ke rumahnya dengan tujuan mencari tahu apa yang terjadi. "Sampai di rumah saya, JM mencoba mengayunkan parang di bagian kaki saya, namun tidak kena karena sempat saya hindari dan kemudian mengambil parang dari tangan JM," terang Geuchik.
Setelah kejadian tersebut, akhirnya JM diserahkan ke pos polisi ( Pospol ) Simpang Mamplam dan mengakui perbuatannya. JM pun diboyong ke Polsek Samalanga. Di sana JM mengakui segala perbuatannya dan mengaku bersalah. Tak cuma itu, JM juga menangis sejadinya.
Tentang motif penganiayaaan tersebut, infonya beredar bahwa beberapa hari lalu, korban menyampaikan, JM telah menangkap sapi miliknya. Sebagai Geuchik mencoba memberi tahu kepada JM bahwa sapi yang ditangkap tersebut merupakan milik Ramli Thaib.
Namun JM menjawab dengan nada kasar. Padahal antara Geuchik dan tersangka merupakan kerabat dekat, dan pelaku juga merupakan mantan Tuha Peut Gampong Krueng Meuseugop.
“Saya benar tidak menyangka pelaku berbuat senekat itu , karena kedua nya masih family dekat, kalau secara kejiwaan pelaku sangat sehat,” ungkap Geucheik Ramli Muhammad. (saze)