Notification

×

Iklan

Iklan

Geruduk Mapoldasu, Massa Desak Kapolri Ungkap Kasus Penembakan Brigadir J

Kamis, 04 Agustus 2022 | 18:51 WIB Last Updated 2022-08-04T11:51:16Z

Puluhan massa tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Sumatera Utara saat menggeruduk Mapolda Sumut. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Puluhan massa tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Sumatera Utara (Sumut) menggeruduk Mapolda Sumut, Kamis (4/8/2022). Sambil membawa spanduk bergambar Brigadir J, massa mendesak Kapolri untuk mengungkap kasus penembakan yang mengakibatkan tewasnya ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo tersebut.


Aksi ini digelar merespons penembakan yang menewaskan Brigadir Nofryansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Pantauan wartawan, massa aksi tiba di depan Polda Sumut dengan turut membawa sejumlah spanduk berisikan tuntutan mereka.


Salah satunya spanduk yang berisi pesan massa aksi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.


"Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Sumut mendesak Kapolri tangkap dan usut tuntas kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat," tulisan di spanduk yang dibawa massa. 


Massa aksi juga sempat melakukan orasi dengan dikawal ketat oleh pihak kepolisian di bagian pintu masuk.


Koordinator aksi Rizky Yusuf Siregar mengaku pihaknya mendesak agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera mengungkap kasus penembakan Brigadir J ini dengan tuntas.


Meski polisi sudah menetapkan Bharada E sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ini, Rizky menyebut hal itu belum cukup. Polri harus mengungkap dalang intelektual dalam kasus pembunuhan ini.


"Kami mendesak Kapolri agar segera mengungkap pelaku lainnya dan apa motifnya. Siapa dalang dan aktor pembunuhan Brigadir J ini?," sebutnya.


Rizky mengaku penyelidikan kasus pembunuhan terhadap Brigadir J ini sudah berlangsung lama. Namun, dia menilai Polri belum bisa memberikan kepastian hukum bagi keluarga Brigadir J.


"Kenapa susah kali mengungkap kasus ini, tempat kejadian perkara jelas, korbannya jelas," kata Rizky.


Jika memang Kapolri tidak mampu mengungkap kasus ini, massa aksi menyarankan agar Presiden Joko Widodo mencopot Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya.


"Bapak Presiden yang kami hormati, jika tidak mampu lagi Kapolri mengungkap kasus ini, sebaiknya diganti saja Kapolri, Pak Presiden," ujarnya. (mm)