Notification

×

Iklan

Iklan

Bus Listrik Buatan Anak Bangsa Wara-wiri di KTT G20 Bali

Sabtu, 12 November 2022 | 16:00 WIB Last Updated 2022-11-12T09:00:00Z

Bus listrik merah putih karya anak bangsa. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)

ARN24.NEWS
– Bus listrik merah putih karya anak bangsa akan digunakan sebagai angkutan pengumpan (shuttle) untuk melayani para delegasi dan peserta KTT G20 yang berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022.


Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah mengecek kesiapan sarana transportasi bus listrik tersebut di Bali.


"Saya menjajal bus listrik karya anak bangsa, hasil kolaborasi antara Kemenhub, Kemenristek Dikti, INKA, dan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Tingkat komponen dalam negeri bus listrik ini sudah lebih dari 50 persen," kata Menhub Budi.


Menhub mengapresiasi para pihak yang telah mewujudkan harapan untuk menjadikan bus listrik ini sebagai pendukung kelancaran mobilitas para delegasi dan peserta G20.


"Saya bangga dengan apa yang sudah dilakukan. Bahwa jika ada yang belum maksimal, kita harus belajar dan tingkatkan lagi. Karena Pak Presiden menyampaikan kita harus mencoba. Insha Allah upaya ini bisa memberikan makna yang baik bagi bangsa," tutur Menhub.


Sebanyak 30 unit bus listrik merah putih yang terdiri dari bus sedang dan besar ini, akan beroperasi di kawasan Nusa Dua, daerah Sawangan, Samabe, dan kawasan venue KTT G20 Bali.


Adapun jadwal operasional yang direncanakan untuk bus listrik tersebut adalah pada 11-17 November 2022, dengan jam operasional dari pukul 06.00 WITA hingga pukul 22.00 WITA.


Selain bus Merah Putih, bus listrik juga didatangkan dari berbagai pihak seperti Universitas Indonesia, dan sejumlah produsen otomotif dalam negeri. Total bus listrik yang beroperasi untuk melayani mobilitas KTT G20 sebanyak 41 unit, terdiri dari bus sedang dan besar.


Penyediaan kendaraan listrik pada event G20 ini sebagai bukti komitmen Indonesia untuk mewujudkan transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan, sebagai upaya bersama negara-negara di dunia untuk mengatasi krisis energi dan menangani perubahan iklim.


Menhub mengungkapkan, setelah digunakan di G20, bus listrik ini nantinya akan digunakan sebagai angkutan massal perkotaan di kota Bandung, Surabaya, dan juga Bali, melalui program buy the service (BTS) dari Kemenhub, yang nantinya akan dioperasikan DAMRI. (ant/mik)