Notification

×

Iklan

Iklan

Ini Penjelasan Pakar Soal Fenomena Buaya Sungai Mahakam 'Antarkan' Jasad Balita

Senin, 23 Januari 2023 | 19:02 WIB Last Updated 2023-01-23T12:02:00Z

Foto ilustrasi buaya. Ahli menyebut buaya tidak memakan mangsanya bulat-bulat, tapi menyimpannya lebih dulu. (Istockphoto/ KongSan)

ARN24.NEWS
– Ahli Herpetologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amir Hamidy menjelaskan fenomena buaya yang membawa jasad balita ke tepi sungai sehingga bisa ditemukan warga. Jasad balita itu sebelumnya dilaporkan hilang di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, Jumat (22/1/2023) lalu.


Video buaya membawa jasad balita itu tersebar dan viral di media sosial disertai narasi jika buaya tersebut 'mengantarkan' jasad bocah malang itu. 


Amir mengatakan peristiwa itu terjadi secara alami karena insting buaya yang kerap memindahkan mangsa. Buaya tersebut kemungkinan akan menjadikan jasad balita sebagai mangsa.


"Kita melihat dia (buaya) seakan-akan mengantarkan jenazah. Tapi sebenarnya, kebetulan saja ketika manusia menemukan, buayanya menghindar terus mangsanya ditinggal," kata Amir dilansir CNNIndonesia.com, Senin (23/1/2022).


Menurutnya, buaya memang tidak langsung memakan mangsa bulat-bulat layaknya ular. Buaya biasa menenggelamkan mangsanya beberapa hari dan menyembunyikannya di bawah akar-akar bawah sungai.


Hal tersebut dilakukan agar mangsanya membusuk sehingga lebih mudah dicerna buaya. Amir menduga buaya akan memindahkan mangsanya untuk dibawa ke teritori yang lebih aman.


Sebelumnya, viral video seekor buaya di sungai Mahakam yang mengantar jasad balita yang sempat hilang tenggelam selama dua hari.


Dalam video yang terekam, buaya berenang ke arah tepi sungai di mana keluarga korban berada. Buaya membawa jenazah balita itu dengan mulutnya.


Menyambut kedatangan buaya, sejumlah warga menggunakan sampan mendekat untuk mengambil jasad bocah itu. Usai jenazah dievakuasi, buaya itu menghilang kembali ke tengah sungai.


Jenazah balita bernama Muhammad Ziyad Wijaya (4) itu tampak masih utuh. Balita tersebut awalnya dilaporkan hilang selama dua hari karena tenggelam saat bermain di Sungai Mahakam. (mrh/pta)