Notification

×

Iklan

Iklan

10 Saksi Diperiksa Kasus Tewasnya Nenek Tanpa Kepala di Nias

Senin, 20 Februari 2023 | 21:25 WIB Last Updated 2023-02-20T14:25:45Z

Ilustrasi.

ARN24.NEWS
– Polisi terus menyelidiki kasus wanita lanjut usia (lansia) berinisial SL (60) yang ditemukan tewas tanpa kepala di Desa Mondrowe, Kecamatan Siduaori, Kabupaten Nias Selatan. Saat ini, sudah ada 10 orang saksi yang diperiksa.


"Saat ini, saksi yang sudah diperiksa sejumlah 10 orang," kata PS Kasi Humas Polres Nias Selatan, Bripda Aydi Mashur saat dikonfirmasi, Senin (20/2/2023).


Bripda Aydi menyebut 10 saksi yang diperiksa itu, terdiri dari keluarga, warga yang pertama kali menemukan korban serta pemilik tanah yang bersebelahan dengan tanah korban.


"Yang diperiksa adalah tiga saksi yang menemukan mayat, keluarga korban, pemilik tanah yang bersebelahan dengan tanah korban," ungkapnya.


Aydi sendiri belum memerinci motif pembunuhan itu. Dia menyebut pihaknya masih mendalaminya.


Namun, dia mengatakan jasad korban saat ini telah diautopsi oleh Tim Forensik Polda Sumut. Pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi itu keluar.


"Kami masih terus mendalami kasus ini," ujarnya.


Sebelumya, jasad SL itu ditemukan tewas tanpa kepala pada Sabtu (18/2/2022) malam, di sebuah kebun di Desa Mondrowe.


Berdasarkan pengakuan keluarga, korban pergi dari rumahnya pada Sabtu pagi untuk pergi ke kebun. Saat itu, korban juga sempat berpamitan kepada suaminya.


Namun, hingga pukul 16.00 WIB korban tak juga kunjung pulang. Suami korban yang curiga dengan hal itu lalu meminta tolong kepada sejumlah warga untuk membantunya mencari korban.


Setibanya di lokasi kejadian, korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi tanpa kepala.


"Pada pukul 19.00 WIB mereka mendapati korban sudah tidak bernyawa dalam kondisi terlentang dan kepala korban hilang," kata Bripda Aydi Mashur, Minggu (19/2/2023).


Penemuan jasad korban itu lalu dilaporkan oleh warga ke pihak kepolisian. Tak lama, petugas tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).


Berdasarkan hasil pemeriksaan, wanita lansia diduga menjadi korban pembunuhan.


"Diduga tewasnya korban karena dibunuh," kata Aydi.


Menurut pemeriksaan pihak kepolisian, korban diduga dibunuh bukan di lokasi awal korban ditemukan. Sebab, petugas tidak menemukan adanya bercak darah di lokasi tersebut.


"Dugaan para saksi korban dibunuh tidak di lokasi penemuan mayat, namun di lokasi lain," sebutnya.


Setelah menemukan jasad korban, pihak kepolisian dibantu warga lalu menyisir keberadaan potongan kepala korban. Alhasil, sekitar pukul 10.45 WIB, kepala korban ditemukan berjarak delapan meter dari lokasi penemuan jasad korban.


"Sekira pukul 10.45 WIB telah ditemukan potongan tubuh atau kepala dari jenazah inisial SL, yang diduga korban pembunuhan," kata Aydi Mashur.


Sebelum menemukan kepala korban, warga juga menemukan sebuah parang yang tak jauh dari lokasi penemuan jasad korban.


"Salah satu warga setempat menemukan sebuah parang, sekitar 10 Meter dari penemuan mayat korban," ujar Aydi.


Bripda Aydi menyebut lokasi penemuan parang itu hanya berjarak sekitar dua meter dari tempat penemuan potongan kepala korban. Parang itu diduga menjadi alat yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.


"Potongan kepala korban ditemukan sekitar dua meter dari tempat ditemukan parang," ujarnya.


Setelah ditemukan, parang itu lalu diamankan oleh pihak kepolisian. Setelah itu, Bripda Aydi mengatakan jasad dan potongan kepala korban dibawa menuju RSUD Thomson Gunung Sitoli untuk diautopsi.


"Kami sudah membawa jenazah korban serta potongan kepala korban ke RSUD Thomson Gunung Sitoli untuk persiapan autopsi," ujar Aydi.


Bripda Aydi menyebut pihaknya tengah menyelidiki kasus tersebut. Dilansir detikSumut, Polres Nias Selatan juga telah membentuk tim khusus (timsus) untuk mengungkap kasus pembunuhan itu.


"Polres Nias Selatan sudah membuat timsus untuk melakukan penyelidikan lebih dalam untuk mengungkap kasus yang diduga pembunuhan itu," ungkapnya. (sh/dts)