Notification

×

Iklan

Iklan

Ledakan Petasan di Blitar Hancurkan 25 Rumah, 4 Korban Tewas

Senin, 20 Februari 2023 | 16:58 WIB Last Updated 2023-02-20T09:58:09Z

Polisi masih melakukan pemeriksaan Labfor di lokasi ledakan petasan di Blitar. (Istimewa)

ARN24.NEWS
– Ledakan keras menghancurkan 25 rumah di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Kapolresta Blitar, AKBP Argowiyono mengatakan ledakan keras diduga karena petasan.


"Akibat dari ledakan mercon. Tapi untuk memastikan Tim Labfor Polda Jatim yang masih perjalanan sedang menuju kemari untuk memastikan penyebab ledakan," kata Argowiyono mengutip detikcom, Senin (20/2/2023).


Kini, polisi sedang melakukan sterilisasi lokasi sejauh 100 meter. Polisi dibantu BPBD Blitar, koramil dan pihak kecamatan melakukan pengecekan dugaan adanya korban dan rumah yang terdampak.


"Kita melakukan sterilisasi 100 meter. Dan dari rumah yang terdampak ada 25," tambahnya.


Informasi awal dari pihak kepolisian, ledakan petasan diperkirakan terjadi pada Minggu (19/2/2023) pukul 22.30 WIB.


Sementara, korban ledakan petasan ini salah satu korban luka merupakan bayi berusia 4 bulan. AKBP Argowiyono mengatakan korban luka saat ini dirawat di RSUD Srengat.


"Ada bayi berusia 4 bulan yang masih menjalani rawat inap di RSUD Srengat," kata Argo.


Jumlah korban tewas yaitu empat orang yang merupakan satu keluarga. Berdasarkan keterangan polisi sebelumnya, satu korban atas nama Darman ditemukan dalam kondisi utuh.


Sementara tiga korban lainnya yang merupakan anak dan keponakan Darman teridentifikasi lewat potongan tubuh yang ditemukan di sekitar lokasi ledakan.

Advertisement


"Akibat ledakan itu empat orang yang masih satu keluarga meninggal dunia," kata Argo.


Argo mengatakan hingga saat ini polisi sudah memeriksa 10 saksi yang mendengar, melihat, dan mengetahui peristiwa ledakan. Ia menuturkan polisi masih mendalami penyebab ledakan.


Sementara itu, jumlah rumah yang hancur akibat ledakan disebutkan mencapai 25 unit.


"Terus kami dalami untuk mengungkap dengan pasti penyebab ledakan, tentunya dipadukan dengan hasil crime scientific dari hasil olah TKP," ucapnya. (frd/tsa)