Notification

×

Iklan

Iklan

Viral! Pria Ngaku Paspampres Diduga Aniaya Warga Bandar Baru saat Kunjungan Jokowi

Kamis, 09 Februari 2023 | 23:54 WIB Last Updated 2023-02-09T16:55:51Z

Para pria mengaku anggota Paspampres terlibat cekcok dengan warga. (Ist)


ARN24.NEWS – Sebuah video yang menarasikan adanya sejumlah pria mengaku Paspampres diduga menganiaya warga saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat heboh dan viral di media sosial. 


Peristiwa itu disebut terjadi saat Jokowi mengunjungi Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023).


Dalam rekaman itu terlihat sejumlah warga terlibat cekcok dengan para pria yang mengaku Paspampres. Peristiwa itu disebut terjadi di Jalan Willem Iskandar Pasar V yang berdekatan dengan GOR Pemprov Sumut.


Saat itu, Jokowi diketahui tengah menghadiri acara puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di GOR tersebut. Warga yang terlibat cekcok dengan pria mengaku Paspampres itu diketahui merupakan warga bumi perkemahan (Bumper) Sibolangit, Desa Bandar Baru.


Kuasa hukum dari warga, Tommy Aditya Sinulingga mengatakan ada pihak yang mengaku sebagai Paspampres dan menganiaya warga.


"Iya, mengaku-ngaku, tapi dia tidak menggunakan pin Paspampres," kata Tommy saat dikonfirmasi.


Tommy menyebut saat kejadian dia bersama warga lainnya tengah berada di pintu samping GOR tersebut. Saat itu, warga hendak bertemu dengan Jokowi untuk menyampaikan aspirasi soal Bumper Sibolangit yang rencananya akan digusur oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.


"Jadi, awalnya warga Desa Bandar Baru yang dalam ini isunya akan dilakukan penggusuran oleh Edy Rahmayadi. Jadi, sebelum Presiden ke Medan, Pak Edy membuat statemen di media menyatakan setelah kunjungan Jokowi akan dilakukan penggusuran terhadap masyarakat, sehingga masyarakat Desa Bandar Baru ini ketakutan dan khawatir," sebutnya.


"Warga menginginkan saat Jokowi kunjungan ke Medan, mereka mau mencoba siapa tau bisa bertemu Pak Jokowi, bisa menyampaikan satu dua patah, kiranya Pak Jokowi tolong tinjau kami juga, lihat ke lapangan, di Desa Bandar Baru," sambungnya.


Setelah menunggu beberapa lama, pihaknya menerima informasi bahwa Jokowi tidak akan melewati gerbang tempat warga menunggu itu. Alhasil, warga memutuskan untuk pulang.


Namun, saat warga akan menghidupkan mobilnya, tiba-tiba empat orang pria mengaku Paspampres mendatangi warga tersebut. Para pria itu lalu menganiaya salah seorang warga.


"Jadi, kami tunggu, ternyata tidak rezeki warga berjumpa dengan Pak Jokowi karena beda pintu keluarnya rupanya. Setelah itu, kami pergilah ke mobil yang kami parkirkan, kami masuk mobil tiba- tiba ada keributan dan ternyata ada empat oknum dipitingnya salah satu warga Desa Bandar Baru ini waktu dia menghidupkan mobilnya. Mereka tiga naik mobil Terrios, satu naik motor," sebutnya.


Tommy menduga para pria itu menganiaya warga karena dikira hendak membentangkan spanduk soal aspirasi mereka. Padahal, menurut Tommy pihaknya tidak ingin melakukan itu. Menurutnya, dia bersama warga tersebut hendak pulang usai gagal bertemu Jokowi.


Sebab, setelah pria itu mendatangi warga, mereka langsung meminta warga untuk mengeluarkan spanduk yang saat itu kebetulan disimpan warga di dalam mobilnya.


"Jadi, dipitingnya, ditariknya bajunya, meremas dengan tangannya itu, sehingga mengakibatkan memar. Jadi, mereka buka pintu, ambil spanduk untuk dibawa lari," sebutnya.


Warga yang geram dengan kelakuan pria itu sempat memarahi pria itu. Namun, saat itu, para pelaku langsung pergi.


Atas kejadian itu, dilansir detikSumut, Tommy mengaku pihaknya telah melaporkannya ke Polda Sumut pada Kamis sore tadi. Laporan itu telah terdaftar dengan nomor: STTLP/B/169/II/2023/SPKT/Polda Sumut.


"Kita sudah buat laporan tadi di Polda Sumut, dan kita lampirkan juga bukti foto dan video, karena kita tidak tau identitas yang ngaku Paspampres itu," sebutnya. (dts)