Notification

×

Iklan

Iklan

1 Bulan Disandera, Kemlu Selandia Baru Upayakan Pembebasan Pilot Susi Air dengan Damai

Minggu, 12 Maret 2023 | 19:21 WIB Last Updated 2023-03-12T12:21:34Z

Selandia Baru terus mengupayakan pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, yang telah satu bulan lebih disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya. (Arsip Istimewa)

ARN24.NEWS
– Selandia Baru terus mengupayakan pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, yang telah satu bulan lebih disandera kelompok kriminal bersenjata (KBB) pimpinan Egianus Kogoya.


"Kami terus melakukan segala yang kami bisa untuk mendapatkan resolusi damai dan pembebasan sandera dengan aman," kata Juru Bicara Selandia Baru. 


Mereka juga telah melakukan kerjasama dengan Indonesia, salah satunya mengerahkan staf konsuler Selandia Baru dalam misi pembebasan tersebut. Hal yang penting adalah kondisi sandera benar-benar dalam kondisi aman.


Mereka juga terus menyampaikan dukungan untuk pihak keluarga dan warga, baik yang berada di Indonesia maupun di Aotearoa. Mereka kata jubir tersebut meminta untuk terus dijaga ranah privatnya di masa yang cukup menegangkan ini.


"Kesejahteraan warga Selandia Baru dan keluarganya adalah prioritas kami," kata mereka.


KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera Philip setelah pesawat yang dia terbangkan diserbu dan dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua, 7 Februari lalu.


Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom mengatakan kondisi Philip baik-baik saja selama disandera. Bahkan, Philip disebut beradaptasi dengan kelompoknya.


"Dia baik-baik dan sudah beradaptasi," kata Sebby.


Pemerintah Indonesia juga terus mengupayakan pembebasan terhadap Philip tanpa ada melakukan penyerbuan terhadap markas KKB. Pemerintah juga mengkhawatirkan keselamatan Philip jika penyerangan dilakukan terhadap kelompok tersebut.


"Kami harus terus hati-hati karena para penyandera itu menyandera nyawa. Menyandera nyawa orang New Zealand," Kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD.


"Kalau mau disergap bahaya itu. Kami sudah bicara untuk mengutamakan keselamatan Pilot," sambungnya. (tst/dzu)