Notification

×

Iklan

Iklan

Wah! Jepang Catat Angka Kelahiran Terendah, Justru Kematian Rekor Tertinggi

Kamis, 02 Maret 2023 | 11:52 WIB Last Updated 2023-03-02T04:53:50Z

Kini untuk pertama kalinya sejak pencatatan dimulai pada 1899, angka kelahiran turun hingga di bawah 800 ribu. (detikHealth)

ARN24.NEWS
– Pemerintah Jepang melaporkan, jumlah kelahiran bayi pada 2022 turun hingga mencapai rekor terendah selama tujuh tahun berturut-turut. Kini untuk pertama kalinya sejak pencatatan dimulai pada 1899, angka kelahiran turun hingga di bawah 800 ribu.


Mengacu pada data awal yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, jumlah total kelahiran turun 5,1 persen menjadi 799.728. Penurunan tersebut terjadi jauh lebih awal dari perkiraan pemerintah pada 2017. Saat itu, pemerintah mengatakan kelahiran akan turun di bawah 800.000 pada 2033.


Diduga, penurunan angka kelahiran ini dipicu oleh perubahan gaya hidup akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan dibarengi peningkatan tren masyarakat yang menunda pernikahan atau bahkan tidak menikah sama sekali.


Pejabat Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan juga menyebut, ada faktor kompleks di balik penurunan angka kelahiran tersebut. Di antaranya berupa ketidakstabilan keuangan di kalangan anak muda dan kurangnya pertemuan sosial.


"Penurunan angka kelahiran di tahun 2022 kemungkinan besar dipengaruhi oleh penurunan jumlah pernikahan di tahun 2020 akibat datangnya pandemi, mengingat dalam banyak kasus, anak pertama lahir dua tahun setelah menikah," beber peneliti senior di Japan Research Institute, Takumi Fujinami dikutip dari Japan Today, Kamis (2/3/2023).


"Wanita khususnya kurang bersedia memiliki anak," kata Fujinami. "Seiring dengan lingkungan ekonomi dan pekerjaan, masalah kesenjangan gender, yang membebani perempuan di bidang seperti mengasuh anak, harus diperbaiki," sambungnya.


Administrasi Perdana Menteri Fumio Kishida telah memperkenalkan langkah-langkah belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengatasi angka kelahiran yang merosot di Jepang. Kementerian dan lembaga pemerintah menyusun garis besar pada akhir Maret terkait cara menindaklanjuti penurunan tersebut.


Di samping itu, jumlah kematian di Jepang pada 2022 mencapai rekor tertinggi 1.582.033, naik sebanyak 129.744 kasus menurut data.


Namun, jumlah pernikahan memang sempat meningkat untuk pertama kalinya dalam tiga tahun pada 2022. Perkawinan menurun ke level terendah sejak akhir Perang Dunia II pada 2021 di tengah pandemi COVID-19. (dth)