Notification

×

Iklan

Iklan

BTN Kanwil IV Bidik Dana Tabungan Rp 4,45 Triliun

Minggu, 14 Mei 2023 | 17:27 WIB Last Updated 2023-05-14T10:27:44Z

Regional Office Head Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Wilayah IV Sumatera, M Amin Sholeh. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Kantor Wilayah IV Sumatera menargetkan perolehan tabungan tahun ini bisa mencapai Rp 4,45 triliun atau naik dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,04 triliun.


Regional Office Head Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Wilayah IV Sumatera, M Amin Sholeh mengatakan untuk mencapai target tersebut, perseroan tetap fokus di salah satu diferensiasi produk tabungan yang ada yaitu tabungan bisnis dan pendalaman ekosistem bisnis di setiap nasabah.


"Diharapkan bahwasanya BTN juga mendapat pasar di bisnis turunan dari setiap nasabah sehingga seluruh cashflow nasabah serta vendor baik suplayernya juga menggunakan tabungan BTN untuk setiap transaksinya," jelas Amin dalam keterangannya diterima redaksi, Minggu (14/5/2023).


Amin melanjutkan, saat ini di setiap Kantor Cabang maupun outlet di Sumatera harus memiliki binaan ekosistem bisnis, baik itu di bidang food and beverages, related housing, trading, education, maupun healthy.


"Diharapkan nantinya produk tabungan BTN di Sumatera (kanwil IV) dapat tumbuh dari posisi Rp 4,044 triliun di tahun 2022 menjadi Rp 4,450 triliun di akhir tahun 2023," tegasnya.


Menurut Amin, BTN dalam 2 tahun terakhir ini fokus melakukan kegiatan pemasaran produk tabungan berbasis aktivitas transaksional yaitu Tabungan BTN Bisnis dan Tabungan BTN Batara serta Tabungan BTN Payroll/Pensiunan.


"Tabungan bisnis ditujukan untuk para nasabah yang sekaligus seorang pebisnis sehingga segala kegiatan transaksi keuangan bisnisnya (baik penerimaan/pendapatan ataupun pengeluaran/pembayaran) one stop service menggunakan produk tabungan tersebut," ucapnya.


Lebih lanjut dikatakan Amin, untuk tabungan BTN Batara merupakan tabungan transaksional untuk nasabah yang bersifat non pebisnis. Misalnya, karyawan, ibu rumah tangga, dan mahasiswa.


"Adapun Tabungan BTN Payroll serta BTN Pensiunan ditujukan sebagai sarana penerimaan gaji / pensiunan dan kebutuhan transaksi untuk para karyawan atau pekerja di perusahaan maupun instansi pemerintah, TNI/Polri dan Swasta serta para pensiunan yang dikelola oleh Taspen dan ASABRI," ujarnya.


Sementara untuk komposisi dana Murah BTN (CASA), lanjut Amin, saat ini di posisi akhir tahun 2022 adalah sebesar 48,5%. Untuk akhir tahun 2023 nanti diharapkan posisi CASA BTN berada di angka 48,02%.


"Untuk target posisi Dana Pihak Ketiga Ritel tahun ini, khususnya di wilayah Kanwil IV Sumatera ditargetkan untuk tumbuh sebesar 16,3% atau sebesar Rp997 miliar Sehingga diharapkan posisi DPK ritel BTN baik itu tabungan maupun deposito ritel sebesar Rp7,09 triliun di akhir tahun 2023," ucapnya.


Sedangkan untuk Dana Lembaga ditargetkan tumbuh sebesar 19,2 % atau sebesar Rp1,360 triliun. Sehingga diharapkan posisi DPK lembaga Bank BTN berada di angka Rp12,62 triliun di akhir tahun 2023.


Amin juga menjelaskan, strategi BTN agar target dana pihak ketiga dapat yaitu mengembangkan customer base melalui pendekatan ekosistem bisnis yang berfokus pada sektor property related, healthcare, perdagangan, education, dan kawasan industri. 


Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan kuantitas dan kualitas nasabah payroll dengan fokus utama korporasi BUMN dan anak perusahaan, education, healthcare serta pensiunan.


"Mengembangkan retail and wholesale transaction melalui program akuisisi dan aktivasi mobile banking, kartu debit, EDC, Qris, cash management serta trade service serta diversifikasi nasabah komersial untuk menurunkan ketergantungan deposan inti melalui ekosistem bisnis untuk mendapatkan rekanan dan transaksi bisnisnya," ucap Amin.


Sedangkan untuk mengedukasi nasabah agar menggunakan transaksi Mobile BTN, kata Amin, salah satu inisiatif strategi di tahun 2023 yaitu mengembangkan retail and wholesale transaction melalui BTN Mobile


"Saat ini di wilayah Sumatera, terdapat kota-kota yang menjadi pareto penyumbang DPK (pihak ketiga) terbesar yaitu Medan, Batam, Palembang, dan Pekanbaru," pungkasnya. (sh)