Notification

×

Iklan

Penjelasan Kadis SDABMBK Medan soal Pekerja Drainase Tewas Tertimpa Alat Berat

Sabtu, 07 Oktober 2023 | 23:00 WIB Last Updated 2023-10-07T16:00:28Z

Lokasi kejadian tewasnya pekerja proyek drainase tewas diduga tertimpa crane beserta beton di lokasi proyek drainase Jalan Selamat Ujung, Kecamatan Medan Amplas, Kamis (5/10/2023). Lokasi dipasangi garis dan tak ada aktivitas pekerjaan. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
-- Wali Kota Bobby Nasution mengaku belum mengetahui adanya pekerja proyek drainase Pemko Medan yang tewas diduga akibat tertimpa crane beserta beton drainase di Jalan Selamat Ujung, Kecamatan Medan Amplas beberapa hari lalu. 


Lantaran belum mengetahui, kata Bobby, maka dirinya pun belum ada memonitor kejadian tersebut.


"Karena? Oh ini ada Pak Kadisnya, coba langsung tanya ke Kadis Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksinya (SDABMBK). Ini ada kadisnya. Karena saya belum memonitor lebih lanjut kejadian ini,"ucap Bobby kepada awak media usai kegiatan peletakan batu pertama pembangunan kolam retensi Selayang, Jumat (6/10/2023).


Mendengar hal itu, Kadis SDABMBK Medan Topan Obaja Ginting pun bertanya kepada Bobby Nasution soal waktu untuk bisa memberi penjelasan.


"Sekarang pak? (jelasin kronologi meninggalnya satu pekerja drainase yang tewas tersebut),"tanya Topan kepada Bobby Nasution.


Bobby pun meminta Topan Ginting untuk memberikan penjelasan terkait peristiwa tersebut.


"Silahkan pak jelasin. Ya sekarang aja. Masak nanti-nanti,"ucap Bobby sambil sedikit tersenyum dan buang muka ke arah samping.


Usai mendapat perintah, Topan pun langsung menjelaskan secara detail kronologi kejadian meninggalnya satu pekerja drainase tersebut.


"Kejadian kemarin itu, ada lepasnya baut dari pada lengan crane drainase. Sehingga menyebabkan cranenya lepas dan terbalik sehingga menimpa operator tersebut,"katanya.


Menurutnya, satu orang pekerja yang tewas tersebut lalai karena tidak menggunakan alat K3 dalam bekerja.


"Operator yang tertimpa crane itu. Pada saat kejadian itu, operator juga tidak menggunakan alat K3,"ucapnya. 


Untuk itu, kata Topan, pihaknya sudah menegur pihak pelaksana.


"Kita sudah berikan teguran keras dan untuk lain jangan lagi seperti itu. Kita sudah sampaikan ke pelaksana. Dan pelaksana akan bertanggung jawab penuh akan kejadian tersebut,"ucapnya.


Diakui Topan, saat ini pihak keluarga operator yang tewas tersebut sudah dimediasi oleh Dinas SDABMBK Medan. Tewasnya satu pekerja itu murni karena kecelakaan kerja.


"Sudah kita lakukan mediasi dan sudah menerima kejadian tersebut. Karena ini murni kecelakaan bukan unsur ketersengajaan,"ucapnya. 


Usai mendengar penjelasan Kadis SDABMBK Medan, Bobby pun kembali berkomentar, dengan menyebut pekerjaan pembangunan drainase ini cukup krusial.


"Menangani banjir, retensi kolam, underpass, flyover, pasang U-Ditch itu pekerjaan krusial. Hal-hal krusial itu akan berkurang kalau hal-hal kecil itu diikuti dengan benar,"terangnya.


Sehingga, menurutnya, para pekerja juga diminta untuk tidak abai dalam menggunakan alat keselamatan dan keamanan kerja.


"Seperti pemakaian K3 nya, kebersihannya. Makanya tadi saya tegur truk-truknya itu harus dikontrol juga. Makanya tadi saya agak kesal sebenarnya, karena hal-hal kecil itu terus saya ulangi di setiap kegiatan,"pungkasnya.


Sebelumnya diberitakan, proyek pembangunan drainase di Kota Medan memakan korban jiwa.


Satu pekerja proyek berinisial DL tewas diduga tertimpa crane beserta beton drainase di Jalan Selamat Ujung, Kecamatan Medan Amplas kemarin Rabu (4/9/2023).


Selain itu, tiga pekerja lainnya luka-luka akibat kecelakaan kerja tersebut.


Menurut warga di lokasi, peristiwa ini terjadi pada Rabu (4/10/2023) sekira pukul 17.00 WIB. Saat itu warga mendengar suara sesuatu terjatuh sangat keras.


Belakangan diketahui, ternyata ada seorang pekerja proyek tewas dan tiga lainnya luka.


"Kayanya tertimpa apa itu ya (crane), patah gitu kali ya. Kalau gak salah yang bawa mobil itu lah, yang angkat cranenya yang meninggal,"kata Uci, warga di lokasi, Kamis (5/10/2023).


Terpisah, Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago saat dikonfirmasi membenarkan adanya seorang pekerja proyek drainase berinisial DL, warga Martubung tewas dan tiga lainnya luka-luka.


Ia menyatakan peristiwa itu terjadi antara pukul 15.00 WIB dan baru menerima laporan sekira pukul 17.00 WIB. Korban disebut mengalami luka di wajah, kepala dan kakinya.


Saat hendak dibawa ke rumah sakit terdekat ternyata nyawanya tak tertolong lagi.


Kata Polisi, korban tewas merupakan sopir truk membawa crane pengangkat beton galian drainase.


Saat korban mengangkat beton menggunakan crane dari dalam kemudian mobil hendak memasukkan beton ke dalam parit, diduga tiba-tiba besi crane patah dan beton drainase serta besi crane menimpanya serta tiga pekerja lainnya.


Korban tewas telah dibawa ke rumah duka. Tapi keluarga korban tidak berkenan jenazahnya di autopsi.


"Dia mau meletakkan beton ke gorong-gorong. Kan ditarik pakai crane kemudian patah. Yang patah tadi membawa (beton) drainase itu menimpa dia,"kata Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago, Kamis (5/10/2023).


Sementara pantauan di lokasi, aktivitas proyek pembangunan drainase di Jalan Selamat Ujung nampak dihentikan.


Tak ada aktivitas maupun pekerja di lokasi. Yang terlihat hanya ada satu alat berat berwarna oranye bermerek Hitachi di lokasi. Sementara lokasi dipasangi garis plastik berwarna kuning hitam.


Di lokasi kejadian terlihat ada tiga beton drainase yang sudah terpasang. Sementara satu kolom lagi nampak kosong. Diduga, satu kolom inilah ketika hendak dipasang beton jatuh menimpa korban. (trb/ant)