ARN24.NEWS -- Tentara Zionis mengatakan pada hari Selasa (31/10/2023) bahwa sekitar 240 warga ‘Israel’ telah ditawan oleh pejuang Al-Qassam, sayap militer Hamas di Jalur Gaza. Sementara itu 315 tentaranya telah tewas sejak 7 Oktober, ketika Israel-Palestina melakukan pertempuran terbuka.
Juru bicara militer Zionis, Daniel Hagari mengatakan keluarga dari 240 sandera telah diberitahu tentang penahanan mereka di Gaza. “Jumlah tersebut belum final karena militer sedang menyelidiki informasi baru,” katanya kepada wartawan.
Jumlah baru tersebut belum termasuk empat sandera yang dibebaskan sebelumnya oleh Hamas. Hagari mengatakan 315 tentaranya telah tewas sejak pecahnya perang Gaza pada 7 Oktober, kutip Anadolu Agency.
Tentara penjajah telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Lebih dari 8.306 warga sipil Paletina gugur oleh serangan udara Zionis atas banguan Amerika, dan lebih dari 1.538 warga Israel tewas.
Dalam pertempuran terbaru di jalur darat, para pejuang perlawanan Palestina berhasil melumpuhkan musuh meski dengan peralatan tempur dan personel lengkap. Dalam sebuah wawancanya di TV Al Jazeera, juru bicara Al-Qassam Abu Ubaidah melaporkan perlawanan para pejuang menyebabkan 22 kendaraan tempur penjajah hancur dan banyak pasukan penjajah yang tewas dan terluka.
“Pejuang kami membunuh dan melukai sejumlah besar tentara penjajah,” kata Ubaidah. Selain menyampaikan perkembangan pertemuran darat, pejuang Al-Qassam juga memberi peringatan Benyamin Netahahu, yang akan kehilangan karir politiknya karena ketidakmampuan melawan para mujahidin.
“Kami berikan kabar gembira kepada Netanyahu bahwa dia akan berlutut kalah dan perang akan mengakhiri masa depan politiknya,” katanya.
Hari Selasa, Moshe Schwartz, seorang wartawan media Yahudi, Yeshiva World News (YWN) menulis di platform X, dua tentara IDF tewas, dan dua lainnya terluka parah dalam bentrokan sengit dengan pejuang Al-Qassam di Gaza, mengutip pejabat IDF. Korban diidentifikasi sebagai Sersan Roei Wolf dari Ramat Gan (berusia 20 tahun), dan Sersan Lavi Lipshitz dari Modiin (berusia 20 tahun). (hdy/nt)