Notification

×

Iklan

Iklan

Debat Capres, Projo Sumut: Prabowo Tak Buka Data Pertahanan Demi Kepentingan Negara

Rabu, 10 Januari 2024 | 11:08 WIB Last Updated 2024-01-10T04:10:21Z

Rommy Sanjaya selaku Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga Projo Sumut (kiri) dan Wakil Ketua Bidang Antar Lembaga Projo Sumut, Iskandar Lubis SH. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Debat calon presiden (capres) ketiga yang berlangsung pada Minggu (7/1/2024) lalu, di Istora Senayan, Jakarta, masih menyisakan pro dan kontra mengenai pertahanan dan keamanan negara.


Sebab, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan bahwa pertahanan negara tidak boleh sembarangan dibuka ke publik. 


Menanggapi hal itu, Rommy Sanjaya selaku Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga Projo Sumatera Utara (Sumut) menilai capres yang meminta Prabowo membuka data pertahanan tidak paham masalah risiko data pertahanan apabila dibuka di publik sembarangan.


“Seorang negarawan sejati tidak akan tega menjadikan pertahanan yang sakral hanya sebagai bahan untuk mencari angka dan strategi menyulut emosi. Seorang pemimpin yang baik juga tidak akan sampai hati menyesatkan masyarakat hanya demi menyerang ke arah pribadi. Pentingnya kejujuran, cinta tanah air, itu yang ditegaskan,” katanya kepada wartawan, Rabu (10/1/2024).


Menurutnya, dalam debat itu dirinya menyayangkan seorang capres bisa mengatakan dalam pertahanan negara tidak ada rahasia.


“Kok bisa seorang capres mengatakan, dalam pertahanan negara tidak ada rahasia, dan kok bisa-bisanya juga kalimat tersebut dirayakan oleh para pendukungnya? Bukan tidak paham seharusnya, tetapi mungkin sudah terlalu rela menggadaikan negeri ini kepada asing,” cetusnya.


Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Antar Lembaga Projo Sumut, Iskandar Lubis SH menilai debat capres yang meminta Prabowo agar terbuka persoalan pertahanan yakni paslon nomor urut 1 dan 3 tidak memahami konseptual terkait tentang rahasia negara yang tidak dapat dipublikasi secara luas.


Sebab menurutnya, ada persoalan keamanan negara yang harus dijaga ketika harus dibuka didepan umum, dan kelihatan paslon nomor  urut 1 dan 3 hanya mengejar popularitas dengan mengesampingkan sesuatu yang seharusnya dirahasiakan. 


“Pertahanan bukan hanya tentang pembiayaan pembelian alutsista akan tetapi kerahasian secara luas demi kepentingan negara,” pungkasnya. (rfn/nsa)