Notification

×

Iklan

Iklan KPU Samosir

T Syaiful Anhar: Duet KH Ma'ruf Amin dan Cak Imin Pilihan Bijak

Senin, 26 Agustus 2024 | 09:32 WIB Last Updated 2024-08-26T02:32:33Z
T Syaiful Anhar, Alumni LikNas 86 GP Ansor.

ARN24.NEWS --
Terpilihnya duet KH Ma'ruf Amin dan Muhaimin Iskandar untuk menakhodai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke depan dalam Muktamar ke 6 PKB di Bali adalah pilihan yang sangat bijak oleh peserta Muktamar. 

"Kesedian Pak Kyai Ma'ruf mendampingi Cak Imin kita apresiasi dan beri acungan jempol," demikian pernyataan T Syaiful Anhar selaku Alumni LikNas 86 GP Ansor pada awak media di Medan, Minggu (25/8/2024), menanggapi 'turun gunungnya' KH Ma'ruf Amin kembali di DPP PKB preiode 2024-2029 sebagai Ketua Dewan Syuro. 

"Jabatan Ketua Dewan Syuro DPP PKB 26 tahun yang lalu sudah pernah diembannya dan saat ini mengapa beliau bersedia dan kembali  turun gunung?" ujar Syaiful dengan nada bertanya. 

Menurut Syaiful yang juga mantan Ketua Kor Cabang Rumah KH Ma'ruf Amin (RKMA) Kabupaten Langkat, apa yang dilakukan Kiyai adalah dalam rangka melindungi anak-anak NU yang ada di PKB. Selai itu menyelematkan PKB sebagai aset NU dari 'roh-roh jahat' yang sedang kesurupan di Kramat Raya.

"Mudah-mudahan dengan turun gunungnya Pak Kyai anak-anak NU (khususnya PMII-red) tidak lagi diobok- obok 'roh jahat' dari Kramat Raya," pungkas Syaiful sembari mengucapkan selamat dan semoga Kyai Ma'ruf Amin sukses dan berhasil menyelamatkan PKB.

Diberitakan, terpilihnya Ma'ruf Amin dikarenakan desakan para ulama dan tokoh-tokoh penting PKB untuk kembali memimpin Dewan Syuro. Padahal, mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu awalnya ingin pensiun dari panggung politik nasional.

"Selepas tugas sebagai Wapres nanti saya sebenarnya ingin kembali ke pesantren untuk mengurus para santri," ujarnya. Meski begitu, lanjutnya, dia tidak bisa menolak karena itu merupakan permintaan para kiai.

Hanya saja, Wapres menyatakan dirinya menerima penunjukan ini dengan syarat-syarat tertentu. Misalnya, Dewan Syuro harus diposisikan sesuai peran dan fungsinya yang strategis. 

Menurut Ma'ruf, setiap keputusan strategis partai harus melalui musyawarah Dewan Syuro bersama Ketua Umum PKB. "Syaratnya tidak banyak tetapi penting," ujarnya menegaskan.

Sebagai parpol yang didirikan para ulama, Wapres meminta PKB konsisten dengan perjuangan politik berbasis Islam Ahlussunnah wal Jama'ah. "Arah politik PKB harus tetap dalam jalur yang diridai para ulama dan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya. 

Terakhir, Wapres mengaku sulit melupakan PKB karena dirinya turut serta membidani kelahiran partai tersebut pada 1998. "Dengan mengucap bismillah, saya terima permintaan ini demi kebaikan dan kemaslahatan bersama," tandasnya. (saze)