Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan FebruantoFebruanto saat memberikan keterangan kepada wartawan. (Foto: Istimewa)
ARN24.NEWS – Dua kelompok pemuda kembali bentrok di pintu Tol Belawan, Minggu (4/5/2025) pagi. Satu orang pelaku bentrok tewas tertembak polisi.
Buntut dari bentrokan dan tewasnya seorang pelaku bentrok tersebut, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan dinonaktifkan untuk menjalani pemeriksaan.
Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto kepada wartawan mengatakan, untuk menyelidiki kasus itu, pihaknya telah membentuk tim gabungan.
"Kita telah membentuk tim gabungan dipimpin Irwasda beranggotakan Ditkrimum, Propam, Labfor untuk memastikan transparansi tersebut. Kita juga melibatkan Mabes Polri dan Kompolnas karena sifatnya melibatkan Kapolres. Untuk saat ini sembari menjalani pemeriksaan dan sesuai arahan Mabes Polri, Kapolresnya di-non-aktifkan supaya pelayanan tidak terganggu di sana," jelas Irjen Whisnu, Senin (5/5/2025).
Jenderal bintang dua itu mengatakan, pemeriksaan akan berjalan dengan transparan. Sejauh mana tindakan diskresi yang sampai dilakukan Kapolres, akan ditelusuri. Artinya, bila ada kesalahan akan ditindak tegas.
"Kalau ditemukan kesalahan akan ditindak, tetapi bila tidak ditemukan kesalahan akan disampaikan kepada media. Yang pasti penyelidikan dilakukan secara transparan," ujarnya.
Kapolda mengatakan, saat terjadi bentrokan Kapolres yang turun ke lokasi berusaha menghalau karena sudah mengganggu situasi lalulintas mengakibatkan warga yang keluar masuk jalan tol menjadi terhambat.
Melihat hal itu, Kapolres yang sedang melintas berupaya menghalau massa. Namun pelaku bentrok semakin intens sehingga dilakukan penembakan ke atas untuk membubarkan massa .
Tetapi, upaya yang dilakukan polisi tidak menyurutkan pelaku bentrok sehingga dengan terpaksa terjadi penembakan terhadap pelaku bentrok dan satu orang meninggal dunia bernama MS (17).
"Saya sebagai Kapolda Sumut beserta jajaran menyampaikan turut berduka cita. Polri dalam hal ini akan tetap berupaya menjaga keamanan masyarakat dan penyelidikan ini akan dilakukan secara transparan. Jika ditemukan kesalahan prosedur akan dilakukan tindakan tegas," katanya.
Disebutkan Kapolda, sebanyak 20 orang diamankan dalam bentrokan itu dan 17 orang di antaranya setelah dilakukan test ditemukan menggunakan narkoba.
Mantan Dirtipideksus Bareskrim Polri itu mengakui bentrok di Belawan sudah lama berlangsung. Mereka terlebih dahulu mengonsumsi narkoba.
"Ini yang menjadi atensi kita bahwa bentrokan itu terjadi akarnya narkoba dan masuknya narkoba ke Belawan terus ditelusuri," imbuhnya.
Irjen Whisnu meminta kepada masyarakat supaya tetap menjaga keamanan. Terkhusus kepada para orang tua di Belawan, karena bentrokan terus berlangsung maka diharapkan peran serta untuk menjaga anak-anaknya. (sh)