![]() |
| Anggota DPRD Sumut Irham Buana Nasution. (Foto: Istimewa) |
ARN24.NEWS - Anggota DPRD Sumatera Utara Irham Buana Nasution mengapresiasi langkah cepat Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dalam menangani inflasi di daerah itu. Menurutnya, upaya yang dilakukan Gubernur sudah berada pada jalur yang tepat.
“Gerak cepat itu sudah on the track, ditambah lagi dengan hasil produksi lokal dari perusahaan daerah milik Pemprov Sumut yang menjadi salah satu faktor percepatan penurunan inflasi,” kata Irham di Medan, Jumat (24/10).
Irham menilai kebijakan mendatangkan komoditas cabai merah sebanyak 50 ton dari Jember, Jawa Timur, merupakan langkah konkret dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasaran.
Namun demikian, legislator dari Partai Golkar itu menekankan perlunya meningkatkan partisipasi petani lokal agar upaya pengendalian inflasi dapat berkelanjutan.
“Harus dibuka ruang seluas-luasnya bagi petani kita untuk meningkatkan produksi hasil tani. Dengan begitu, daya beli masyarakat tetap terjaga dan ketersediaan bahan pokok pun aman,” ujarnya.
Ia juga menilai target Gubernur Bobby Nasution untuk menurunkan inflasi dalam waktu tiga bulan ke depan sangat mungkin tercapai, mengingat potensi produksi bahan pokok di Sumut tergolong tinggi dan ekonomi mikro masyarakat masih menggeliat.
Menurut Irham, kolaborasi antar kabupaten/kota dan organisasi perangkat daerah (OPD) lintas sektor menjadi faktor penting agar ritme kerja cepat Gubernur dapat diikuti di seluruh tingkatan.
“Terutama bagi daerah penyumbang inflasi terbesar serta OPD seperti Dinas UMKM, Perdagangan, Pertanian, dan Koperasi. Semua harus bergerak, tidak hanya bekerja di balik meja. Dengan sinergi itu, saya yakin inflasi di Sumut bisa turun dalam dua hingga tiga bulan ke depan,” katanya menegaskan.
Berdasarkan data terakhir, inflasi di Sumatera Utara tercatat sebesar 5,32 persen pada September 2025. Pemerintah Provinsi Sumut di bawah kepemimpinan Bobby Nasution telah menyiapkan 11 langkah cepat untuk menekan harga komoditas penyumbang inflasi tertinggi.
Langkah tersebut meliputi pembagian gratis komoditas penyumbang inflasi, bundling beras SPHP dengan cabai merah, percepatan bantuan pangan, pasar murah, intervensi tata niaga, sidak pasar, monitoring distribusi pangan, kerja sama antar daerah, penugasan BUMD mengelola cabai dan bawang merah, antisipasi pasokan untuk program MBG, serta penetapan toko pantau inflasi.
Gubernur Bobby Nasution menegaskan seluruh program dijalankan berdasarkan prinsip 4T, yakni tepat lokasi, tepat komoditas, tepat sasaran, dan tepat waktu.
“Masyarakat harus benar-benar merasakan dampaknya di lapangan,” ujar Bobby. (rfn)









