Notification

×

Iklan

Iklan

Ketua Ormas Islam di Medan Dianiaya Sekelompok OTK

Rabu, 24 Agustus 2022 | 13:20 WIB Last Updated 2022-08-24T06:20:02Z

Ketua ormas Islam di Medan yang mendapat penganiayaan dari sekelompok OTK. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Ketua Forum Islam Bersatu (FIB) Kota Medan yang juga selaku Ketua Divisi Sosial Kemasyarakatan Lembaga Perkumpulan Jurnalis Media Independen (JMI) Sumut, Diaur Rahman Ziawa menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok orang tidak di kenal (OTK) di Jalan Guru Patimpus Medan.  


Akibat penganiayaan itu, warga Jalan Belibis X Percut Seituan Deli Serdang itu mengalami luka robek di bagian pelipis sebelah kanan dan di bagian kepala.


Peristiwa itu terjadi saat Diaur Rahman Ziawa bersama Adel dan rekannya pengurus tingkat DPP dan DPD FIP berkunjung ke rumah mantan Ketua DPC FIB Medan Barat untuk meminta barang inventaris yang belum diserahkan.


Setelah berbincang dan berkomunikasi dengan pihak mantan ketua DPC FIB Medan Barat terjadi perdebatan dengan seorang berinisial A-F sehingga mantan ketua DPC Medan barat memukul meja cukup kuat sampai terbalik.


"Pada saat itu keluarga dari A-F mencekik dan memukul saya dari belakang, saat itu A-F dan yang lainnya melerai kejadian tersebut. Lalu anggota-anggota mantan ketua FIB itu menyuruh saya dan rekan saya untuk pergi," kata Adel.


Menurut Adel dirinya pada saat kejadian itu dirinya tidak ada memukul siapapun. Begitu juga dengan rekannya. 


"Namun setelah itu, di tempat kejadian kami melihat ada seorang pemuda yang terjatuh pingsan dan langsung dibawa kerumah sakit untuk mendapat pertolongan," tambah Adel.


Akibatnya, Adel dan rekannya ditahan dan tidak diperboleh pergi dari lokasi kejadian. Setelah beberapa menit kemudian pihak keluarga mendengar bahwa pemuda yang pingsan tersebut meninggal dunia.


"Saat itu pula keluarga korban dan mantan ketua FIB DPC Medan barat berinisial A-F bersama keluarga memukuli saya dan rekan saya dengan memakai kursi plastik, batu dan kayu sehingga menyebabkan saya terjatuh dan tersungkur bersimbah darah," jelas Adel.


Dalam situasi itu, Adel berusaha keras untuk bangkit kemudia berlari menyelamatkan diri dan beruntung saat itu pihak kepolisian datang dan segera melindungi dirinya.


Meski sudah diamankan pihak kepolisian Adel mengaku masih mengalami penganiayaan.


"Setelah saya diamankan oleh 2 polisi saat itu saya ditendang cukup keras oleh 3 orang pelaku sampai mengenai bagian kemaluan saya. Selanjutnya saya dilempar pakai pot bunga oleh orang yang tidak saya kenal (OTK)," akunya.


Adel mengaku saat itu ada sekitar 30 orang yang melakukan penganiayaan terhadap dirinya dan rekannya.


"Atas kejadian yang saya alami saya diamankan ke Polsek Medan Barat, saya langsung membuat laporan dan melakukan visum ke rumah sakit Bhayangkara Medan," ungkapnya.


Akibat peristiwa itu Adel mengalami luka - luka di sekujur tubuhnya.


"Karena perlakuan mereka saya mengalami luka robek di atas kepala, pelipis kanan saya juga robek, dan lebam di sekujur tubuh yang dilakukan oleh tersangka A-F dan rekan-rekannya," pungkasnya.


Persoalan ini sudah dilaporkan dan tengah dalam penanganan Polsek Medan Barat. (sh)