Notification

×

Iklan

Iklan

Kreatifnya Warga Kampung Tulsi India, Sekampung Jadi Youtuber

Sabtu, 08 Oktober 2022 | 20:35 WIB Last Updated 2022-10-08T13:35:41Z

(Foto: Ilustrasi)


ARN24.NEWS – Sebuah kampung dijuluki Kampung YouTube India sebab sebagian warganya berprofesi sebagai YouTuber.  YouTuber datang dari berbagai kalangan bahkan kalangan lansia.


Kampung Tulsi, kota Raipur, India tengah diberi julukan Kampung YouTube India. Setidaknya sekitar seribu dari tiga ribu warganya adalah YouTuber yang mengelola sekitar 40 kanal YouTuber.


"Di kanal YouTube, kami membuat video komedi, program berbasis lagu dan video balap. Anda akan menemukan semua tipe seniman di sini. Itulah mengapa desa ini dikenal sebagai desa YouTuber," kata YouTuber Aditya Vaghil dalam video yang diunggah South China Morning Post.


Di sana, YouTuber pun jadi profesi, bukan sekadar hobi atau sampingan. Sebagian kreator merupakan kreator penuh waktu (full time). Beberapa di antaranya bahkan memiliki penghasilan tiga kali lipat lebih banyak dari pekerjaan sebelumnya.


Chetan Nayak, seorang YouTuber, bercerita nyaris di tiap sudut kampung Anda bisa menemukan warga yang sedang membuat konten. Tak hanya anak muda, kalangan lansia pun ada yang jadi YouTuber.


Di Tulsi, kreator termuda berusia 15 tahun, sedangkan yang tertua adalah seorang nenek berusia 85 tahun.


Kisah awal Tulsi jadi Kampung YouTube India bermula dari kisah sukses dua sekawan Gyanendra Shukla dan Jai Verma. Verma mengatakan warga lain mulai membuat konten video setelah terinspirasi dari dirinya dan Shukla.


"Saya memiliki gelar Master bidang Kimia. Saya dulu bekerja sebagai guru paruh waktu dan punya institut pelatihan. Awalnya saya mendapat 12-15 ribu rupee per bulan. Kini kami mendapatkan 30-35 ribu rupee per bulan," kata Verma pada ANI.


YouTuber Pinki Sahu mengaku sudah 1,5 tahun membuat konten video. Dia berkata semua turut berpartisipasi dalam pembuatan konten termasuk kaum Hawa. Kesempatan ini pun digunakan kaum perempuan untuk keluar rumah.


"Perempuan di sini umumnya tidak boleh keluar rumah tapi lewat kanal YouTube kami, kami memberi mereka banyak informasi bahwa perempuan juga bisa melakukan sesuatu," ujarnya. (els/chs)