Notification

×

Iklan

Iklan

Meski Diingatkan Polisi, Pengunjung Masih Dugem saat Tragedi Itaewon

Minggu, 30 Oktober 2022 | 17:52 WIB Last Updated 2022-10-30T10:52:04Z

Tragedi Halloween Itaewon Korsel tewaskan ratusan orang. (LINDA @DABAKLUSA via REUTERS/LINDA @DABAKLUSA)

ARN24.NEWS
– Tragedi Halloween Itaewon di Korea Selatan bukan hanya meninggalkan cerita duka 151 korban meninggal dunia. Setelah kejadian nahas pada Sabtu (29/10/2022) malam, bar di sekitar jalanan Itaewon justru tetap beroperasi dan mengadakan pesta Halloween hingga Minggu (30/10/2022) pagi.


Padahal petugas pemadam kebakaran hingga polisi sempat meminta festival Halloween ditunda pada 11.19 malam waktu setempat atau 49 menit setelah laporan tragedi diterima.


"Silakan pulang. Ini akan membantu kami. Silakan pulang." anjuran pulang ini keluarkan oleh petugas, sebagaimana menukil laman Korea Hani.


Namun larangan tak dihiraukan, massa malah tetap melanjutkan pesta. Sekitar jam 2 pagi waktu setempat, kerumunan dengan beragam kostum terlihat sibuk mengambil foto di gang-gang dekat lokasi kecelakaan. Mereka tetap menikmati festival, bahkan sulit menemukan kursi kosong di bar.


Ambulans yang bergerak ke lokasi kecelakaan diblokir oleh kerumunan orang. Polisi bahkan harus menggunakan pengeras suara dan peluit untuk membubarkan. Namun massa malah ada yang melawan.


"Silakan pulang. Itulah yang membantu kami. Tolong bubar," pintanya.


"Apa yang Anda lakukan ketika meminta seseorang untuk keluar sambil minum di bar?" ujar warga yang memprotes polisi.


Dilaporkan sebelumnya, sebanyak 151 orang meninggal dunia dalam tragedi Halloween Itaewon. Korban meninggal juga diperkirakan akan terus bertambah, mengingat korban kritis dan luka juga masih banyak.


Insiden yang terjadi pada Sabtu malam, bermula ketika warga mulai memadati kawasan Itaewon menggunakan berbagai kostum horor khas halloween.


Warga yang antusias makin membludak jelang pertengahan malam. Hingga sekitar pukul 22.20 waktu setempat, kondisi semakin parah di salah satu jalan sempit yang menanjak.


Sejumlah orang yang sudah berada di bagian atas jalan disebut terjatuh, menimpa massa di bawahnya. Di tengah kepanikan, para pengunjung saling injak.


Petugas juga disebut harus bersusah payah menarik beberapa orang keluar dari kerumunan. Ketika upaya tersebut dilakukan, puluhan orang sudah terkapar di jalanan dan mengalami henti jantung.


Beberapa pengunjung dan petugas langsung melakukan pertolongan pertama, melakukan teknik CPR di tengah hiruk pikuk massa. (tst/cnn)