Notification

×

Iklan

Iklan

Polda Seluruh Indonesia Diminta Kumpulkan Data Penderita Gagal Ginjal Akut

Minggu, 30 Oktober 2022 | 11:19 WIB Last Updated 2022-10-30T04:19:58Z

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat menggelar temu pers di Mabes Polri. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Persoalan gagal ginjal akut pada anak-anak menjadi momok yang menakutkan, pasalnya baru diketahui penyebab terjadinya akibat obat sirup. Dampaknya, saat ini telah dilakukan berbagai upaya pencegahan peredaran dari obat sirup, yang diduga jadi penyebab utama gagal ginjal akut terhadap anak-anak.


Bahkan, Polri sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polda untuk mengumpulkan sampel penderita gagal ginjal akut di seluruh Indonesia.


Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, seluruh sampel kasus gagal ginjal akut akan dikumpulkan dan diperiksa di Pusat Laboratorium Forensik.


“Sudah memerintahkan dari Krimsus masing-masing Polda yang saat ini dirawat di RS mengambil sampel darahnya, sampel urinnya, sama obat yang diminum,” kata Irjen Dedi, dalam siaran pers disampaikan Bidang Humas Polda Sumut, Minggu (30/10/2022).


Seluruh hasil sampel yang terkumpul nantinya akan dirapatkan lagi dengan para ahli untuk mengetahui dan memastikan penyebab gagal ginjal akut.


“Itu diambil semuanya dulu di-lab kan semuanya. Hasil lab-nya seperti apa yang dibawa ke Jakarta lagi dan nanti rapatkan lagi dengan para ahli baru nanti dibuat suatu kesimpulan,” jelasnya.


Karenanya, dibutuhkan waktu yang tidak lama lagi untuk mendapatkan hasil tersebut. Saat ini masih dalam tahap pendataan dari seluruh Indonesia,” jelasnya. 


2 Perusahaan Farmasi Diusut

Bareskrim Polri sebelumnya mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah membidik perusahaan farmasi yang turut menggunakan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam produksi obat sirup. 


"Ada dua perusahaan yang tengah diusut oleh aparat terkait kasus gagal ginjal akut," sebutnya. 


Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Brigjen Pipit Rismanto menyatakan pemeriksaan bakal dilakukan untuk mengusut dugaan tindak pidana dalam kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).


"Masih ada (perusahaan lain), nanti kita informasikan. Berikan kesempatan kami untuk mengumpulkan semua sampel dari mayoritas pasien," ujar Brigjen Pipit.


Brigjen Pipit Rismanto menjelaskan, pihaknya masih fokus untuk mengumpulkan sampel dan meminta klarifikasi dari para perusahaan selaku pihak produksi obat. 


"Kita sedang menelusuri bahan baku yang digunakan. Nanti biar sejalan semuanya. Apakah dari produksinya, apakah bahan bakunya atau melebihi ambang batas, itu semua harus pakai scientific enggak bisa juga mempercepat kesimpulan," ujarnya.


Selain itu, Pipit Rismanto mengemukakan, penyidik tengah memeriksa sampel urin dan darah dari para korban gagal ginjal akut di Puslabfor Polri untuk mengecek toxicology atau efek samping dari bahan kimia. (sh)