![]() |
Bambang Usmanto (Mantan Kapten PSMS Medan). |
ARN24.NEWS -- Juara bertahan Prancis akan ditantang oleh tim Tango di partai Final Piala Dunia 2022, Minggu (18/12/202) pukuil 22.00 WIB, di di Lusail Iconic Stadium dan siarkan secara langsung stasiun televisi lokal SCTV.
"Inilah partai final yang saya anggap paling ideal, paling berkualitas dan paling menarik yang wajib untuk kita tonton bersama. Bagi saya siapa pun pemenangnya memang layak menjadi juara Piala Dunia tahun 2022 ini," urai mantan pemain PSMS Medan, Bambang Usmanto, Minggu (18/12/2022).
Bahkan, katanya, kalau usul ke FIFA, untuk Piala Dunia tahun 2022, mahkota juara itu boleh diraih oleh kedua tim ini alias juara bersama. "Karena saya menilai kedua sangat layak," katanya. Di kesempatan ini, Bambang Usmanto menyebut tidak akan memberikan ulasan atau pun prediksi, tapi lebih fokus kepada bagaimana kira-kira kedua tim yang bertanding akan bermain di partai final nanti untuk memenangkan pertarungannya.
"Seperti yang sudah pernah saya sampaikan sebelumnya bahwa dengan kondisi kekuatan tim yang berimbang dengan kualitas pemain yang hampir sama baiknya, dan kedua tim sama-sama memiliki pemain bintang, yaitu Kylian Mbappe di kubu Perancis dan Lionel Messi di kubu Argentina tentu sangat menarik untuk kita amati dan ikuti," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Bambang Usmanto, ada tiga faktor utama yang dapat menentukan kedua tim memenangkan pertarungan di partai final nanti. Pertama, sebutnya, siapa yang paling siap, atau tim mana yang paling siap.
"Siap di sini dalam arti siap secara fisik dan mental bertanding untuk menghadapi partai final ini," ujarnya.
Kedua, peranan pelatih dalam menganalisa permainan lawan sekaligus menetapkan taktik dan strategi yang tepat untuk dijalankan oleh pemainnya. Lalu, faktor lucky (keberuntungan). "Di dalam sepakbola selalu ada faktor lucky. Jadi kalau menurut pengamatan saya supaya tim Argentina dapat memenangkan
pertandingan final nanti mereka harus menjalankan taktik dan strategi. Kalau Argentina mau menang maka mereka harus bisa memenangkan pertarungan di lapangan tengah. Perancis punya pemain bagus di lapangan tengah yang diisi oleh Antoine Griezmann, Rabiot dan Tchouameni. Khusus kepada Griezmann jangan terlalu diberi kebebasan untuk mengalirkan umpan-umpangnya ke Mbappe, Dembele dan Giroud di depan," saran Bambang Usmanto.
Selain, lanjutnya, sebagai pengumpan jitu, Griezmann juga bisa berfungsi sebagai pencetak gol. "Karena sejatinya dia itu adalah seorang penyerang. Pada Piala Dunia tahun 2018 di Rusia, Griezmann masuk dalam daftar top score kedua dengan mencetak 4 gol," imbuhnya.
Kemudian Argentina sejak Kick Off jangan terlalu bernafsu (terburu-buru) untuk menekan Prancis tanpa perhitungan. "Kalau itu yang dilakukan Argentina terlalu beresiko besar. Prancis solid di setiap lini dan bermain secara kolektif. Begitu serangan Argentina bisa mereka patahkan maka mereka bisa menyerang balik dengan cepat dengan mengandalkan trio mautnya (Mbappe, Dembele dan Giroud) yang cukup berbahaya," beber Bambang Usmanto.
Oliver Giroud walau pun usianya sudah tua tapi dengan segudang pengalaman masih berbahaya terutama di seputar area 16 sebagai eksekutor. "Dan Guroud itu bagus dalam mengantisipasi bola-bola atas. Intinya, Argentina harus lebih berhati- hati dan jangan terlalu bernafsu untuk menekan Prancis tanpa perhitungan yang matang, walau pun mereka punya penyerang-penyerang yang bagus dan masih muda-muda," tuturnya sembari bilang hal ini perlu diperhatikan tim Argentina.
Nah, jika tim Prancis ingin memenangkan pertarungannya melawan Argentina di partai final nanti, maka menurut Bambang Usmanto, mereka harus menjalankan taktik dan strategi kira-kira seperti ini. "Prancis harus bisa mempertahankan gaya permainannya seperti selama ini, terutama dalam hal kerjasama dan kolektifitas tim, kalau bisa lebih ditingkatkan lagi," katanya.
Perancis, sebut Bambang Usmanto, harus bisa menguasai lapangan tengah sebagai kunci permainan. Kalau pun tidak harus mengawal secara khusus Lionel Messi tapi pemain ini jangan sekalikali diberi ruang kebebasan untuk mengolah si kulit bundar.
"Super star (Lionel Messi) ini sangat brilian dan cerdik. Dia pintar sekali melihat dan membaca situasi permainan. Pada saat mendapat pengawalan ketat dia akan memainkan peranannya sebagai pensuplai bola kepada rekan-rekannya yang ada di depan. Tapi pada saat yang mengawal mulai lengah, dia akan melakukan aksinya dengan menusuk ke jantung pertahanan lawan dengan kemampuan skillnya," ungkap Bambang Usmanto.
Apabila Messi diberi ruang ini sangat berbahaya sekali. Pun begitu, Bambang Usmanto menilai pemain-pemain Prancis sudah hafal dan paham dengan gaya mainnya serta aksi-aksinya yang sering bertemu di Liga Prancis ketika Messi memperkuat klubnya PSG.
"Lebih baik lagi kalau Didier Deschamps mau memutar kembali video pertandingan antara Argentina versus Arab Saudi di penyisihan group, di situ pergerakan Messi agak sulit leluasa," tambahnya.
Selain Messi, pemain bawah Prancis juga harus waspada dengan pergerakan penyerang muda Argentina Julian Perez yang lagi bersinar. Dia punya kecepatan dan skill yang bagus serta naluri mencetak gol.
"Dan sekarang ini kepercayaan dirinya semakin tinggi. Begitu pun untuk penyerang-penyerang Argentina yang lainnya juga tidak bisa dipandang enteng," tukasnya. Dan yang terakhir, Bambang Usmanto berharap Didier Deschamps dapat memaksimalkan dan memberdayakan pemain-pemain yang berada di sektor second line. Mungkin nanti pergerakan Mbappe, Dembele dan Giroud akan dapat pengawalan ketat, dan moment ini bisa dimanfaatkan oleh pemain dari second line yang kurang dapat pengawasan.
Seperti Griezmann dan Tchouameni untuk menusuk ke jantung pertahanan lawan dan dapat menciptakan gol. "Saya pikir ini yang perlu diperhatikan oleh tim Prancis," akhirinya. (saze)