Notification

×

Iklan

Iklan

El Chapo, Raja Narkoba Meksiko Kena Siksa Mental Dibui Tak Bisa Melihat Matahari

Kamis, 19 Januari 2023 | 14:07 WIB Last Updated 2023-01-19T07:07:25Z

Profil raja narkoba dari Meksiko Joaquin 'El Chapo' Guzman Loera yang dibui seumur hidup di AS. (Courtesy of U.S State Department)

ARN24.NEWS
– El Chapo kembali menjadi sorotan setelah mengaku tak tahan dengan siksaan mental yang diklaim dilakukan oleh penjara di Amerika Serikat.


Joaquín Archivaldo Guzmán Loera atau yang dikenal "El Chapo" merupakan seorang gembong narkoba ternama di Meksiko. Dia merupakan pemimpin kartel Sinaloa, salah satu organisasi kriminal terkuat di Meksiko sejak akhir abad ke-20.


El Chapo lahir dan dibesarkan di Badiraguato, daerah miskin dan terpencil di Sinaloa. Kawasan itu sendiri merupakan tempat kelahiran sejumlah pengedar narkoba kelas kakap Meksiko.


Mengutip Britannica, El Chapo memulai karier kriminalnya pada 1980-an sebagai anggota kartel narkoba Guadalajara. Guadalajara kala itu dipimpin oleh Miguel Ángel Félix Gallardo.


El Chapo tak lama naik pangkat di organisasi tersebut. Setelah Guadalajara bubar pada akhir 1980-an, El Chapo menjadi pemimpin kartel Sinaloa.


Di bawah kepemimpinannya, kartel Sinaloa punya teknik dan strategi penyelundupan narkoba yang 'kreatif', termasuk membangun terowongan ber-AC di bawah perbatasan Meksiko-AS.


Kartel juga kerap menyembunyikan narkoba di dalam cabai kaleng hingga alat pemadam kebakaran.


Organisasinya memproduksi dan menyelundupkan berbagai jenis narkotika, mulai dari mariyuana, heroin, kokain, dan methamphetamine.


Sepak terjang El Chapo nahasnya tak berumur panjang. Pada 1993, dia ditangkap di Guatemala dan diekstradisi ke Meksiko.


Di sana dia diadili lalu dibebaskan atas tuduhan pembunuhan, namun dinyatakan bersalah atas perdagangan narkoba dan kepemilikan senjata api. Ia akhirnya dijatuhi hukuman lebih dari 20 tahun penjara dengan keamanan maksimum.


Namun, berbagai sumber menduga ia memberikan suap saat di penjara hingga akhirnya bisa terus mengelola organisasi kartel miliknya.


Pada 2001, El Chapo lantas kabur dengan bantuan sipir penjara. Sipir itu terbukti korup berdasarkan investigasi yang dilakukan tak lama setelah itu.


Pada awal abad ke-21, El Chapo dipercaya bertanggung jawab atas sebagian besar ganja dan kokain yang diperdagangkan di Kolombia dan Meksiko ke AS. Dia juga diyakini menjadi penyelundup methamphetamine terbesar di segitiga Asia-Meksiko-AS.


Kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai US$1 miliar oleh majalah Forbes 2009. Pendapatan tahunan kartelnya pun disebut sebesar US$3 miliar.


El Chapo merupakan gembong narkoba paling dicari oleh pemerintah Amerika Serikat. Pada 2004, pemerintah AS sampai mengumumkan bakal memberikan hadiah sebesar US$5 juta bagi siapa pun yang punya informasi mengenai El Chapo.


Pada 2012, Kementerian Keuangan AS membekukan aset anggota keluarga El Chapo di negara itu.


Setelah bertahun-tahun sembunyi, El Chapo akhirnya ditangkap pada 2014. Penangkapan di Mazatlan, Meksiko, itu merupakan hasil operasi selama seminggu oleh kerjasama Drug Enforcement Administration (DEA) AS dan marinir Meksiko.


Dia sempat kabur dan ditangkap lagi pada Januari 2016 lalu. El Chapo lalu diekstradisi ke AS pada Januari 2017.


El Chapo dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 2019. Dia sempat mengajukan banding atas vonisnya tersebut pada tahun yang sama, namun pengadilan menolak bandingnya dalam sidang Januari 2022 lalu. (blq/bac)