Notification

×

Iklan

Iklan

Polisi AS Ungkap Tersangka Penembakan saat Imlek di California

Senin, 23 Januari 2023 | 18:48 WIB Last Updated 2023-01-23T11:48:00Z

Ilustrasi. Penembakan di Los Angeles Amerika Serikat. (Ist)

ARN24.NEWS
– Kepolisian Los Angeles Amerika Serikat menyatakan tersangka pelaku penembakan massal di California saat perayaan Tahun Baru China atau Imlek pada Sabtu (21/1/2023) adalah seorang pria keturunan Asia.


Penembakan massal terjadi di studio dansa di dekat festival perayaan Tahun Baru Imlek di Monterey Park, Sabtu (21/1/2023) malam. Tercatat 10 orang tewas dan 10 lainnya luka-luka.


Dilansir CNN, Sheriff Los Angeles County Robert G. Luna mengatakan pria keturunan Asia itu diidentifikasi bernama Huu Can Tran berusia 72 tahun.


"Deskripsi yang kami miliki sekarang adalah laki-laki Asia," ungkapnya seperti dikutip dari CNN, Senin (23/1/2023).


Luna juga mengonfirmasi bahwa pria yang ditemukan tewas di dalam sebuah van kargo putih setelah terlibat kejar-kejaran dengan polisi di Torrance, California, adalah Tran. Torrance sendiri berjarak sekitar 48 kilometer dari Monterey Park.


Polisi, kata Luna, juga meyakini Tran adalah pria bersenjata yang juga sempat dilucuti senjatanya oleh sekelompok orang di sebuah studio dansa di Alhambra, California, tak lama setelah melakukan penembakan di Monterey Park.


Luna mengungkapkan penyelidikan masih terus berlangsung demi mengungkap motif penembakan. Oleh karena itu, menurutnya masih terlalu dini untuk mengesampingkan kejahatan rasial sebagai kemungkinan motif.


"Sebenarnya masih banyak yang belum kita ketahui daripada yang kita ketahui saat ini," ucapnya.


Dugaan Tran pelaku tunggal penembakan massal ini juga didukung oleh rekaman video pengawas (CCTV). Dalam rekaman tampak pelaku merupakan pria Asia berusia 30-50 an.


Setelah penembakan massal itu terjadi pelaku sempat kabur. Kepolisian melakukan operasi besar-besaran dan mencari pelaku sekitar 12 jam. Aparat akhirnya menemukan terduga pelaku yang identik dengan rekaman CCTV.


Tran sedang berada dalam sebuah mobil van putih di Torrance, California, saat polisi mengepung dirinya. Polisi pun perlahan mendekati van. Dalam keadaan itu polisi dikagetkan dengan suara tembakan dari dalam mobil.


Setelah pintu dibuka, mereka menemukan Tran di dalamnya sudah tewas. Polisi menduga pria itu menembak dirinya sendiri.


Penembakan massal di Monterey Park adalah kejadian mematikan terbaru sejak aksi penembakan massal yang menewaskan 19 siswa dan dua guru di sebuah sekolah di Uvalde, Texas, Mei 2022 lalu.


Presiden Joe Biden menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan akibat insiden itu.


"Meskipun masih banyak yang tidak kami ketahui tentang motif serangan tidak masuk akal ini, kami tahu bahwa banyak keluarga berduka malam ini, dan kami berdoa agar orang yang mereka cintai pulih dari luka mereka," kata Biden dalam pernyataan.


Biden pun mengakui insiden ini akan berdampak terhadap komunitas Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik (AAPI) di Negeri Paman Sam.


"Bahkan saat kami terus mencari jawaban tentang serangan ini, kami tahu seberapa dalam serangan ini berdampak pada komunitas AAPI. Monterey Park adalah rumah bagi salah satu komunitas AAPI terbesar di Amerika, banyak diantaranya merayakan Tahun Baru Imlek bersama dengan orang-orang terkasih. satu dan teman-teman akhir pekan ini," katanya. (mrh/rds)