Notification

×

Iklan

Tangis Histeris Istri Hamil 6 Bulan Ditinggal Suami Selamanya

Jumat, 27 Januari 2023 | 14:44 WIB Last Updated 2023-01-27T08:32:28Z


ARN24.NEWS --
Sang kepala keluarga itu telah menghadap Illahi. Tidak ada tanda-tanda mencurigakan terbersit. Apalagi saat berangkat mencari nafkah kondisinya sehat bugar. Namun tak lama berselang kabar menghentak datang. Istri yang tengah hamil enam bulan itu menangis histeris hingga jatuh pingsan. 

Kepala keluarga itu adalah Ramadhan Sugianto. Seharinya pria 25 tahun cuma mencari nafkah sebagai buruh bangunan. Dan di saat bekerja itu pula, korban yang tinggal di  Jalan Ketumbar, Lingkungan 5, Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Bajenis, Kota Tebingtinggi, cerita ikhwal menemui ajalnya. 

Ya, ketika itu korban lagi bekerja di proyek pembangunan gedung perbankan  Kota Tebingtinggi tepatnya di Jalan Sudirman, Kelurahan Badak Berjuang. Peristiwa terjadi Selasa (24/1/2023) sekira pukul 14.30 WIB. Simpang siur soal meninggalnya korban masih membuahkan tanda tanya. Pasalnya, kabar berseliwuran menyebut bahwa korban tewas akibat dugaan kesetrum listrik. 

Pun begitu, menurut pihak kepolisian di sana, hingga kini keluarga korban belum ada membuat laporan pengaduan. Terlansir dari Humas Polres Tebingtinggi, AKP Agus Arianto memastikan sampai saat ini belum ada masuk laporan terkait kasus yang menimpa korban. 

"Belum ada kita terima laporan dari pihak keluarga," ujarnya saat dikonfirmasi melalui seluler, Kamis (26/1/2023). 

Terlepas dari itu, kabar meninggalnya korban diketahui dari seorang sahabatnya sesama pekerja di proyek pembangunan gedung perbankan tersebut. Itu pun ketika korban sudah berada di rumah sakit Pamela Kota Tebingtinggi. 

Suhendra, abang ipar korban mengatakan tidak tahu menahu awal mula kejadian. "Kami tidak tahu kejadiannya, bang. Tahunya kami korban meninggal setelah adanya laporan dari teman kerjanya yang menelpon kalau Ramadhan meninggal dunia di rumah sakit Sri Pamela," terangnya. 

Setelah mendapat berita tersebut, pihak keluarga langsung bergegas mendatangi ke rumah sakit guna memastikan korban telah meninggal dunia. Sesampai di rumah sakit ternyata benar bahwa korban telah tiada. 

"Sempat juga kami nanya sama kawannya tentang kejadian itu. Tapi tidak  ada satu pun yang tahu pasti kejadian ini. Kalau kami lihat dari tubuh korban, kuat dugaan adik kami ini meninggal akibat tersengat listrik. Sebab di tubuhnya terlihat hitam dan di bagian belakang ada luka memar," tukas Suhendra.

Hanya saja, lanjut Suhendra, keluarga merasa kesal dengan pihak pengembang proyek yang sama sekali tak datang ke rumah duka. "Kami mau pihak proyek datang ke rumah duka sebagai rasa tanggung jawab atas kejadian ini," tutupnya sambil berurai air mata. 

Pantauan wartawan di lokasi, terlihat di rumah duka istri korban yang mengandung 6 bulan begitu histeris melihat jasad suami terbujur kaku. Selain itu, di tubuh bagian belakang korban terlihat ada luka memar. Wajah hitam dan di hidungnya mengeluarkan darah. Tak tahan menatap jasad suaminya, istri korban terus menangis dan jatuh pingsan.

Terpisah, saat kru koran ini coba konfirmasi ke pihak proyek pembangunan gedung perbankan, tak seorang pun pekerja memberi keterangan atas peristiwa itu. Begitu juga halnya dengan pengawas proyek lebih memilih bungkam. (saze/edt)