Notification

×

Iklan

Iklan

4 Pekerja PKS PT HPP Tewas Setelah Terpental 10 Meter

Senin, 08 Mei 2023 | 13:41 WIB Last Updated 2023-05-08T06:41:11Z

ARN24.NEWS --
Duar...!!! Warga yang berada di Desa Sei Rakyat, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu, tersentak. Dentuan keras bersumber dari pabrik kelapa sawit (PKS) PT Hijau Prian Perdana (HPP). Tak urung, sedikitnya dikabarkan empat pekerja yang merupakan sub dari perusahaan tersebut meninggal dunia. 

Keterangan diperoleh, Minggu (7/5/2023), kejadian itu tepatnya sehari lalu, Sabtu (6/5/2023) sore. Saat itu PT HPP sedang melakukan pengerjaan tangki limbah. Ada sejumlah pekerja yang merupakan sub PT HPP dari PT CB Polaindo. Malah, info beredar bahwa pengerjaan tinggal finishing saja alias pengerjaan akhir. 

Ya, adalah empat pekerja PT CB Polaindo sedang melakukan pengecatan. Namun diduga kurang awas dan hati-hati, disinyalir terjadi kebocoran pada tangki. Seketika ledakan tak dapat terhindarkan. Mirisnya lagi, keempat pekerja itu sampai terpental hingga 10 meter. Dan, mereka pun meninggal dunia di tempat kejadian. 

Pembenaran atas tewasnya empat pekerja dijelaskan Manager PT Polaindo, Rukman Galingging bersama mandornya Hambali. 

Keduanya menyebut empat korban meninggal dalam kecelakaan kerja itu di antaranya Rizal (47) warga Jalan Marelan 5 Medan Marelan, Hardiansyah (24) warga Desa Keriahen Tani, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Marihot Silaen (38) warga Jalan Ampera, Desa Perbaungan, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu dan Alex Manik (27) warga Dusun Batu 8, Desa Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir,  Kabupaten Labuhanbatu.



Para korban kemudian dibawa dengan menggunakan 2 mobil jenis Triton dan Mobil Hilux menuju Klinik Dokter Surya Husada Simpang Ajamu, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu. 
Seluruh korban mengalami luka serius di tubuh dan tewas seketika. Sementara itu Kapolsek Panai Tengah, Iptu Holland Naibaho mengatakan peristiwa tersebut sudah ditangani oleh Polsek Panai Tengah. 

Memang, diketahui pengerjaan itu akan diserahkanterimakan, apabila pengecatan telah selesai dikerjakan. 

"Mereka (para korban-red) sedang melakukan pengecatan atap tangki Limbah PKS PT HPP dengan ketinggian lokasi pengecetan sekitar 11 meter.  Sekira pukul 16.30 WIB, tiba-tiba tangki limbah meledak dengan tekanan keras," ucap sumber. 

Keempat pekerja yang sedang melakukan pengerjaan pengacatan atap yang posisinya berada di atas tengki terpental hingga 10 meter dari lokasi ledakan. (saze/edt)