Notification

×

Iklan

Iklan

Perguruan Shindoka Sumut Gelar UKT, Menjaring Karateka Masa Depan

Minggu, 07 Januari 2024 | 18:07 WIB Last Updated 2024-01-07T11:10:29Z

Ketua Pengda Perguruan Shindoka Sumut, Zulkarnain (tengah baju hitam) berfoto bersama Majelis Sabuk Hitam yang tengah melangsungkan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) di Gelanggang Remaja Medan. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Sebanyak 300 lebih karateka binaan Perguruan Shitoryu Indonesia Karate-Do (Shindoka) Sumatera Utara (Sumut) menggelar Uji Kenaikan Tingkat (UKT) periode III yang digelar di Gelanggang Remaja Medan, Minggu (7/1/2024) sore.


Ketua Majelis Sabuk Hitam (MSH) Shindoka Sumut, Zeffry Nico Bima di lokasi UKT mengatakan, kegiatan ini diikuti sebanyak 12 dojo meliputi Dojo Medan Barat, Medan Timur, Medan Denai, Medan Maimun, Medan Petisah, Medan Belawan, Medan Helvetia, Medan Tembung, Medan Johor, Medan Marelan, Medan Perjuangan, dan dojo DPRD Medan.


“UKT periode ketiga ini diikuti 300 lebih karateka, ini rutin kita gelar setiap tahunnya yakni 4 bulan sekali diadakan. Tujuannya untuk menaikkan level kualitas individu atlet dan memantau sejauh mana perkembangan mereka latihan selama ini,” jelas pria yang akrab disapa Nico ini di sela berlangsungnya ujian.


Nico juga menjelaskan bahwa, dari UKT ini juga dijadikan ajang penjaringan mencari atlet yang berkualitas untuk dipersiapkan masuk ke Shindoka Emas, sebuah program jangka panjang Perguruan Shindoka Sumut ke depan.


“Kita juga tengah mempersiapkan diri menuju Kejurnas Shindoka di Jakarta pada Juni 2024 mendatang. Apalagi kita sebagai juara bertahan (juara umum 2023 di Sidoarjo, JawaTimur) tentu mempertahankan lebih sulit dari pada merebutnya,” jelas Nico. 


Diketahui hasil juara umum pada Kejurnas Shindoka 2023 itu, sebanyak 25 atlet Shindoka Sumut masuk Timnas Indonesia mengikuti Kejuaraan Dunia Shitoryu di Jakarta yang diikuti 30 negara dari seluruh dunia.


“Alhamdulillah, hasilnya atlet Shindoka Sumut sukses memperoleh 7 emas, 5 perak, dan 10 perunggu di kejuaraan dunia tersebut,” kata Nico bangga.


Nico juga menjelaskan, karateka Shindoka Sumut pada 2023 cukup banyak meraih prestasi gemilang salah satunya, Nazwa Aulia Ramadhani peraih juara O2SN dan juga peraih medali emas di Kejuaraan MIKO Champhionship di Portugal, M Dhijey Lexsie meraih juara I Popnas mewakili Sumut, M Ali Fatah juara III O2SN dan Safriza Putri Utami juara III Popnas.


Kemudian, prestasi di Silent Knight di Malaysia, Open Nasional di Makassar, juara III Umum Kejurda FORKI Sumut, juara II Umum IMT GT di Medan, merebut 1 emas, 2 perak, 1 perunggu dalam OKC Karate Championship di Ciracas Bogor.


Bahkan saat ini ada 2 atlet Shindoka Sumut juga yang saat ini berada di PPLP Sumut yakni atas nama Nazwa dan Fatih Arrizqi.


“Harapannya Shindoka Sumut tetap banyak melahirkan atlet berprestasi yang dapat mengharumkan nama Sumut dan Indonesia ke depannya,” pungkasnya. 


Di Perguruan Shindoka Sumut diketahui juga terdapat Komite Shindoka, yakni sebuah perkumpulan orangtua atlet yang cukup membantu terlaksananya program-program Shindoka Sumut seperti kegiatan latihan dan mensupport anak-anaknya berlatih disiplin di setiap latihannya.


Era Pelitania Lubis, Ketua Komite Shindoka Sumut saat ditemui di lokasi UKT mengatakan, dari 12 dojo yang ada di Medan semuanya telah memiliki kepengurusan Komite Shindoka.


“Contoh di UKT ini, Komite Shindoka cukup berperan terutama dalam partisipasi bentuk konsumsi dan lainnya. Jadi selain menjalin silaturahmi juga dari komite ini kita sebagai orang tua kami pun semakin kompak dan anak-anak juga semakin bersemangat berlatih,” kata Era yang mengaku puas dengan program-program Shindoka Sumut karena keakraban yang dijalin bersama pengurus dengan komite berdampak dengan prestasi atlet.


Sementara, Ketua Umum Pengda Perguruan Shindoka Sumut, Zulkarnain berharap dengan banyaknya program kerja dari perguruan seperti yang dilakukan Perguruan Shindoka Sumut ini diharapkan bisa diimbangi oleh FORKI agar prestasi di kejuaraan baik di tingkat regional, nasional hingga internasional bisa terwujud dan meningkatkan kualitas prestasi para karateka. 


“Sebab evaluasi dari latihan karateka di perguruan adalah kejuaraan-kejuaraan yang berkualitas apalagi bila ini berlangsung secara konsisten berhasil tentunya akan membantu ke FORKI itu sendiri nanti hasilnya,” pungkasnya. (sh)