Notification

×

Iklan

Iklan

Perawat RSU Sri Ratu Medan yang Tolak Rames Berobat Dipecat

Sabtu, 18 Mei 2024 | 18:36 WIB Last Updated 2024-05-18T11:36:37Z

Momen pasien Rames datang ke Rumah Sakit Umum Sri Ratu Medan (Dok. TikTok @alehalehkhasmedan)

ARN24.NEWS
– Pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Sri Ratu Medan memutuskan memecat perawat bernama Melvi yang bersikap ketus ke warga yang ingin berobat sampai akhirnya heboh di media sosial.


Pemecatan tersebut diketahui dari surat yang diunggah di akun Instagram RSU Sri Ratu Medan. Surat pemecatan tersebut ditandatangani oleh Direktur RSU Sri Ratu Medan, kemarin.


"Kami mengumumkan bahwa per tanggal 16 Mei 2024, Bidan Melvi telah diberhentikan dari jabatannya di RS Sri Ratu Medan. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kualitas layanan bagi seluruh pasien," demikian tertulis di unggahan yang dilihat, Sabtu (18/5/2024).


Dalam surat pemecatan tersebut, terdapat 3 pertimbangan RSU Sri Ratu Medan memecat Melvin. Seperti pelanggaran etika komunikasi, pelanggaran standar pelayanan, dan dampak negatif terhadap citra rumah sakit.


Manajemen RSU Sri Ratu Medan meminta maaf atas video viral tersebut dan pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik.


"Kami memohon maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang mungkin terjadi. Terima kasih atas pengertian dan dukungannya. Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik," ucapnya.


Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang menampilkan beberapa orang batal berobat karena sikap ketus perawat. Kejadian itu disebut terjadi di Rumah Sakit Umum Sri Ratu Medan.


Berdasarkan video yang dilihat, Kamis (16/5/2024) lalu, YouTuber asal Medan bernama Rahmat Hidayat atau yang dikenal sebagai Aleh Aleh Khas Medan membawa pria yang kerap disapa Rames ingin berobat ke rumah sakit tersebut. Mereka terlihat datang bersama sejumlah orang.


"Mau cek kesehatan ini," kata Aleh Aleh Khas Medan ketika memasuki rumah sakit.


Terdengar suara wanita yang merupakan perawat menyebutkan tidak bisa berobat. Hal itu karena dokter yang bertugas tidak ada.


"Nggak bisa, nggak ada dokter juga, lagi nggak ada dokter umum," sebut perawat itu.


Tim Aleh pun terdengar protes dengan kondisi rumah sakit tersebut. Mereka mempertanyakan gimana jika tiba-tiba orang datang berobat namun dokternya tidak ada.


Perawat tersebut pun mengaku harus memanggil dokter terlebih dahulu. Setelah itu, terdengar perawat itu bertanya siapa yang akan membayar biaya perobatan.


"Ini siapa yang bayar?" tanya perawat itu.


Aleh kemudian menjawab jika dia yang akan membayar biayanya. Tim Aleh terdengar menilai jika pelayanan di Rumah Sakit Umum Sri Ratu Medan kurang bagus.


"Kurang bagus pelayanannya di Rumah Sakit Sri Ratu, nggak bisa nerima Rames alasannya nggak ada dokter," ucap tim Aleh.


Setelah itu, mereka terlihat meninggalkan Rumah Sakit Umum Sri Ratu Medan. Mereka tidak jadi berobat di lokasi tersebut.


"Ini rumah sakit ini kalau Rames yang masuk dia takut nggak dibayar, terlalu sepele melihat orang ya Mes," ungkap tim Aleh.


Video kemudian menampilkan Aleh dan timnya berobat ke klinik lain. Rames terlihat ditangani di klinik tersebut, berbeda dengan di rumah sakit sebelumnya.


Perawat tersebut kemudian memberikan klarifikasi atas kejadian itu. Hal itu diketahui dari unggahan video di akun Instagram @adm.rssriratumedan.


"Saya Melvi, bidan Rumah Sakit Sri Ratu Medan izin mengklarifikasi atas kegaduhan yang ada di media sosial," kata Melvi dalam video itu.


Peristiwa itu disebut terjadi pada Kamis (9/5/2024) sekitar pukul 17.30 WIB. Melvi mengaku saat itu memang dokter tidak ada di UGD karena sedang mengecek pasien di ruangan rawat inap.


"Pada tanggal 9 Mei 2024 sekitar jam 17.30 WIB datang beberapa orang bersama pasien ke Rumah Sakit Umum Sri Ratu Medan dengan membawa salah seorang bernama Rames yang sudah kami kenal sebelumnya, saya mengatakan dokter jaga tidak ada UGD karena dokter sedang ke ruangan pasien rawat inap," ucapnya.


Terkait pertanyaan siapa yang membayar, Melvi mengaku itu merupakan SOP pendaftaran yang diterapkan oleh mereka. Namun saat itu, Aleh dan timnya langsung meninggalkan rumah sakit.


"Kemudian tentang kalimat saya 'siapa yang bayar?' itu merupakan kalimat biasa siapa yang menanggungjawabi pasien karena merupakan SOP pendaftaran. Tetapi salah satu keluarga pasien langsung membawa pasien keluar dari dalam rumah sakit sebelum melakukan pelayanan," ujarnya.


Melvi kemudian meminta maaf atas peristiwa itu. Dia mengaku tidak ada niatan membeda-bedakan pasien.


"Saya mohon maaf atas kejadian di luar kemampuan saya, niat saya adalah melayani pasien tanpa membeda-bedakan," tutupnya. (dts/sh)