Notification

×

Iklan

Iklan

Terungkap!!! Nenek Diterkam Harimau di Madina Itu Ternyata Dihabisi Selingkuhannya

Sabtu, 11 Mei 2024 | 14:52 WIB Last Updated 2024-05-11T07:52:51Z

ARN24.NEWS --
Ingat kasus temuan jasad wanita lanjut usia (Lansia) disebut tewas diterkam harimau di dekat mushala Desa Huta Padang, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Madina)? Ternyata, info terakhir menyebutkan bahwa korban Arni Lubis (65) bukanlah meninggal karena diterkam hewan buas tersebut. 

Melainkan perempuan 65 tahun tersebut dibunuh selingkuhannya yang selisih usia 33 tahun dengannya. Satuan Reskrim Polres Madina dan Unit Reskrim Polsek Kotanopan telah menangkap diduga pelaku berinisial P (32 tahun), warga Huta Padang Kecamatan Ulupungkut Kabupaten Madina Sumut yang juga satu kampung dengan korban. 

Kapolres Madina AKBP.Arie Sofandi Paloh menyampaikan, motif pembunuhan tersebut karena korban ingin pelaku menikahinya yang sudah sering memberikan uang sebanyak Rp20.000 usai bercinta dengannya.

Dijelaskan bahwa selama ini korban cemburu dengan pelaku. Pasalnya, pelaku mengaku akan menikahi wanita lain. Korban kemudian sempat mengatakan, akan menusuk anak pelaku jika tidak menikahinya. 

“Pelaku sempat cekcok mulut sebelum terjadi pembunuhan, lalu pelaku merasa emosi dan melakukan kekerasan terhadap korban,” kata AKBP Arie dalam keterangan pers di aula Tantya Sudhirajati Mapolres Madina, Jumat kemarin. 

Dia menjelaskan, hubungan kekasih antara korban dan pelaku sudah berjalan selama dua tahun. Sebelum kejadian, mereka sebelumnya berjanji ketemu di dekat musala, lokasi korban ditemukan tewas akibat kehabisan darah akibat terluka.

“Pelaku sudah menikah dan istrinya sudah meninggal seperti pelaku akui di depan penyidik dan ternyata pelaku dengan korban memiliki hubungan asmara,” ucapnya.

Terkait isu viral penyebab kematian Arni Lubis diterkam Harimau Sumatera, secara tegas dibantah. Pelaku, lanjut dia juga ikut serta mengembangkan isu diterkam harimau untuk menghilangkan jejak perbuatannya.

“Sebenarnya kami kurang percaya isu itu, kemudian kami mengumpulkan bukti-bukti termasuk hasil visum dan keterangan saksi-saksi serta pihak BKSDA mengatakan tidak benar ada tanda-tanda hewan buas berada di sekitar lokasi baik sehari maupun sebulan sebelum terjadinya,” terangnya. 

Dia menyampaikan, pada hari ke-10 penyelidikan, pihaknya sudah bisa menyimpulkan bahwa kasus tersebut murni pembunuhan oleh seseorang.

“Terduga pelaku dua kali kita interogasi dan sudah mengakui dan penyesalan atas perbuatannya. Korban bukan dicakar harimau,melainkan dipukul pelaku dengan benda tumpul secara berulang sehingga korban kehabisan darah,” tandasnya. (ins/nt)