Salah satu korban sarga Selambo yang menjadi korban. (Foto: Istimewa)
ARN24.NEWS – Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang bergejolak, Selasa (22/10/2024) dinihari.
Segerombolan pria bersepeda motor dan menggunakan senjata tajam (sajam) melakukan penyerangan hingga dikabarkan sejumlah orang meninggal dunia. Penyerangan ala gangster tersebut membuat warga panik dan resah.
Informasi dihimpun menyebutkan, sekira pukul 02.30 WIB, puluhan gerombolan geng motor tiba-tiba melakukan penyerangan terhadap warga yang tengah berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Aksi brutal kawanan pelaku membuat warga berhamburan dan terluka terkena sabetan sajam dan benda tajam. Bahkan, di antara beberapa warga menderita luka serius hingga meninggal dunia.
Belum diketahui penyebab terjadinya penyerangan tersebut. Pihak berwajib tengah melakukan penyelidikan.
"Dilaporkan 2 korban tewas dalam peristiwa tersebut dan beberapa luka kritis," sebut warga yang tak mau mengungkap identitasnya.
Sebelumnya, Jalan Selambo, Desa Amplas Kecamatan Percut Seituan, Senin (16/9/2024) siang, diduga diserang geng motor.
Sejumlah angkutan kota Medan Raya Expres (MR X) dihancurkan bagian kacanya hingga pecah berantakan. Becak bermotor juga dibakar.
“Ada juga warga yang terkena bacokan gerombolan orang bersajam,” sebut Anto (49), warga sekitar.
Sebanyak 7 unit angkot berwarna putih tersebut mengalami pecah bagian kaca depan, belakang dan samping karena dihantam menggunakan benda keras dan tajam.
Mantan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy Marbun sempat mendatangi lokasi dan menyebut, konflik agraria terjadi di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Kata Teddy, ada dua kelompok yang bertikai, yakni geng motor Neleng dan geng motor dari masyarakat penggarap.
“Geng motor kelompok Neleng melakukan pengrusakan kantor forum (masyarakat penggarap) dan melakukan pembakaran 3 unit sepeda motor,” sebut Teddy.
Karena itu, Teddy menegaskan, pihaknya akan memproses semua kejadian tersebut.
“Kita semua akan memproses kejadian-kejadian yang dilakukan oknum-oknum ini baik oknum geng motor, oknum forum. Kita tidak mentolerir adanya tindakan penganiayaan ataupun pengrusakan,” tegasnya.
Dalam kaitan itu, Polrestabes Medan juga telah standby di lokasi untuk mencegah kericuhan terulang.
“Kita sudah melakukan upaya persuasif agar persoalan ini, persoalan tanah garapan ini harus dibahas bersama-sama. Kita akan memanggil PTP, kita akan memanggil pemerintah daerah,” pungkasnya.
Sejauh ini belum ada pihak berwajib yang mau menjawab perihal bentrok geng motor di kawasan Selambe tersebut. (sh)