Bobby berdialog dengan warga Kabupaten Karo, di Kecamatan Kabanjahe. (Foto: Istimewa)
ARN24.NEWS – Berbagai persoalan diadukan masyarakat Kabupaten Karo kepada calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 1 Bobby Nasution. Mereka berharap Bobby-Surya dapat menyelesaikan persoalan-persoalan itu ketika nantinya terpilih untuk memimpin Sumut.
Siti Habibah, warga Kelurahan Kampung Dalam yang kesehariannya bekerja sebagai pedagang kaki lima mengadukan kepada Bobby prihal masih banyaknya praktek pungutan liar (pungli) yang dialami oleh pedagang.
"Di Tanah Karo ini, Pak, pungutan liar banyak kali, misalnya (biaya) sampah (dimintai) preman. Mohon bapak bisa menyelesaikan ini," adu Siti Habibah saat Bobby berdialog dengan warga Kabupaten Karo, di Kecamatan Kabanjahe, Jumat (15/11/2024).
Kemudian, persoalan lain yang juga diadukan Siti Habibah kepada Bobby adalah tingginya biaya pendidikan serta maraknya penyalahgunaan narkoba. Siti berharap persoalan ini harus menjadi prioritas Bobby untuk menyelesaikannya.
"Terus, biaya pendidikan tinggi, mohon diberikan bantuan karena kami banyak yang tidak mampu ekonominya. Narkoba di sini juga mengerikan, Pak. Ini harus benar-benar bisa diatasi. Semoga Allah menjadikan Pak Bobby dan Pak Surya pemimpin di Sumut ini supaya bisa menyelesaikan masalah ini," harapnya.
Irwan Barus, warga Desa Kaban yang berprofesi sebagai petani mengatakan bahwa petani di kabupaten itu sedang dalam kesusahan dikarenakan harga jual hasil pertanian tengah anjlok, sedangkan harga produksi melambung tinggi. Dia berharap Bobby bisa mengatasi hal itu.
"Kami di Tanah Karo ini mayoritas petani, Pak. Kondisi sekarang ini harga-harga pertanian semua anjlok. Harga pupuk, obat, itu mahal. Kami petani ini sangat merana, Pak. Apalagi dengan harga jual yang tidak sesuai dengan modalnya, Pak. Bibit juga banyak yang tidak unggul lagi, atau bibit palsu. Mohon diselesaikan masalah ini, Pak," tutur Irwan.
Selain masalah itu, Irwan Barus juga mengadukan kepada Bobby Nasution prihal infrastruktur jalan di daerah mereka yang mengalami kerusakan sehingga menyebabkan biaya trnasportasi hasil-hasil pertanian semakin mahal.
"Terkait pembangunan desa ke desa gitu, Pak. Banyak kali lahan-lahan yang jalan-jalannya masih becek, mobil enggak bisa masuk. Jadi akses kami juga membawa barang-barang kami keluar dari ladang terganggu, Pak, sudah memakan biaya lagi, banyak biaya lagi, Pak," katanya.
Menanggapi aduan-aduan masyarakat itu, Bobby mengatakan bahwa seorang gubernur telah diberikan fasilitas untuk menyelesaikan masalah-masalah itu. Tak hanya fasilitas, pemerintah provinsi juga diberikan anggaran untuk mewujudkan pembanguanan daerah dan kesejahteraan masyatarakat.
"Jadi gubernur, disuruh kerja harus mau, menyelesaikan masalah harus mau, karena seorang gubernur itu sudah diberikan fasilitas langkap, dan pemerintahannya sudah diberikan anggaran. Artinya, gubernur disenjatai dengan senjata yang lengkap untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Harusnya masalah-masalah itu bisa diselesaikan," ucap Bobby.
Jadi, kata Bobby, pemerintah harus selalu hadir pada setiap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Katanya, pemerintah tudak boleh absen pada masalah-masalah yang dialami masyarakat apalagi sampai lempar tanggungjawab.
"Anggaran yang ada pada pemerintah harus terlihat dalam bentuk program. Kalau misalnya kurang pupuk, disitulah hadir pemerintah provinsi dan kabupatennya untuk memastikan suplai pupuknya. Kalau harganya mahal disitulah hadir pemerihtah untuk mensubsidi. Harga jual petani murah saat masa panen raya, pemerintah harus memestikan harga terjaga," katanya.
"Anggaran pemerintah yang ada dan fasilitas yang dimiliki harus benar-benar digunakan untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah. Itulah salah satu tugas gubernur, bukan malah melempar tanggungjawab, tugas pusat lah, tugas kabupaten, lah," tutup Bobby. (sh)