Para tersangka dihadirkan saat Ditresnarkoba Polda Sumut menggelar konferensi pers di Komplek Tasbih, Kota Medan pada Sabtu (17/5/2025). (Foto: kompas)
ARN24.NEWS – Aksi sindikat narkoba jaringan besar terbongkar di jantung Kota Medan. Seorang pria berinisial Zul ditangkap setelah diketahui menyewa rumah mewah di Kompleks Tasbih untuk menyimpan dan mengemas 100 kg sabu dalam kemasan kopi.
Zul, yang dijanjikan upah hingga Rp 300 juta, diperintah oleh seseorang berinisial Tong melalui aplikasi komunikasi terenkripsi Zangi. Tugasnya sederhana tapi berisiko tinggi: cari rumah, terima sabu, lalu kemas dan distribusikan.
"Setelah dapat rumah kontrakan, Zul ini malah disuruh jalan-jalan," ujar Kombes Jeany Calvin Simanjuntak, Dirresnarkoba Polda Sumut, Sabtu (17/5/2025).
Ketika kembali, satu mobil hitam telah terparkir berisi paket sabu seberat 100 kg lengkap dengan alat press dan kemasan kopi.
Zul pun bekerja: membagi sabu menjadi 3 paket—28 kg, 33 kg, dan 39 kg. Paket pertama dimasukkan ke mobil putih yang telah disiapkan dan disamarkan dalam kompartemen rahasia. Mobil itu kemudian diserahkan ke pasangan suami istri Sud dan Kam, yang ternyata juga hanya ‘pion’ dalam rantai distribusi.
Jaringan ini terorganisir rapi. CT, perantara lainnya, direkrut oleh tokoh misterius Bob, juga melalui aplikasi Zangi. CT bertugas mencari pengemudi untuk mengirim sabu ke Jakarta via darat. Bob dan Tong diyakini sebagai otak di balik jaringan ini.
Namun, rencana tinggal rencana. Polisi berhasil mencium pergerakan mencurigakan. Pada 28 April 2025, CT ditangkap di sebuah hotel di Jalan Sei Belutu, sementara Zul ditangkap saat hendak memastikan mobil sabu kedua telah bergerak.
Dari penangkapan itu, paket ketiga sabu seberat 39 kg ditemukan di rumah kontrakan Zul. Pasutri pengangkut mobil putih ditangkap dua hari kemudian di Banten. Total sabu yang disita mencapai 100 kg, jumlah fantastis yang bisa menghancurkan jutaan nyawa.
Kini, polisi tengah memburu dua nama besar dalam jaringan ini: Bob dan Tong. Sementara, pemilik rumah dan mobil yang digunakan untuk operasi juga sedang didalami. (kmc/rfn)