Oleh: Dr. Siti Mayang Sari, S.Pd., M.Pd
Seni tari tradisional merupakan salah satu warisan budaya Nusantara yang kaya akan nilai estetika, filosofi, dan karakter. Namun, minat generasi muda terhadap seni tradisional saat ini cenderung menurun, dan pemahaman mereka tentang nilai-nilai budaya lokal masih terbatas.
Fenomena inilah yang menjadi latar belakang pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan dan pengembangan aktivitas generasi muda melalui inovasi seni kreasi tari berkarakter Nusantara.
Program ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Banda Aceh dengan tujuan utama, yakni meningkatkan aktivitas dan kreativitas generasi muda melalui kegiatan seni tari, menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya Nusantara, mengembangkan kemampuan kolaborasi, disiplin, dan percaya diri siswa, serta menciptakan inovasi tari kreasi yang menggabungkan budaya Aceh, Melayu, Minang, dan Sunda.
Kegiatan berfokus pada eksplorasi gerak tari tradisional dan pengembangan koreografi inovatif yang tetap mempertahankan nilai autentik serta karakteristik tiap daerah. Proses dimulai dengan workshop intensif yang menghadirkan narasumber ahli seni tari tradisional, pelatih profesional, serta akademisi bidang kebudayaan.
Siswa diberikan pemahaman mengenai filosofi dan makna tari dari tiap etnis, sekaligus mempelajari teknik dasar gerak tari, seperti Guel dan Saman (Aceh), Lenggang Melayu, Tari Piring (Minang), serta Jaipong (Sunda).
Setelah memahami budaya dan teknik dasar, siswa melakukan latihan kolaboratif dalam bentuk proyek tari kreatif. Mereka dibagi dalam kelompok lintas tingkat dan latar belakang budaya untuk mengembangkan koreografi terpadu yang mencerminkan persatuan dalam keberagaman.
Latihan ini juga menanamkan nilai-nilai karakter, seperti disiplin, tanggung jawab, kerja sama, dan kepemimpinan.
Puncak kegiatan ditandai dengan Pagelaran Mini Tari Nusantara Inovatif di aula sekolah. Penampilan ini berhasil menampilkan kekayaan budaya Nusantara melalui harmoni musik tradisional yang dikombinasikan dengan sentuhan modern.
Acara dihadiri guru, orang tua, serta perwakilan Dinas Pendidikan dan Komite Sekolah. Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi dan diskusi untuk menggali pengalaman siswa serta merencanakan tindak lanjut.
Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan keterlibatan siswa dalam kegiatan positif berbasis budaya, berkembangnya kreativitas dan kemampuan ekspresi seni, serta penguatan nilai toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman budaya.
Selain itu, program ini menghasilkan model tari kreasi Nusantara sebagai produk inovatif sekolah, mendorong terbentuknya komunitas seni tari, dan menjadi dasar pengembangan ekstrakurikuler berbasis budaya lintas daerah.
Melalui kegiatan ini, generasi muda tidak hanya belajar menari, tetapi juga belajar menghargai budaya, menumbuhkan kreativitas, dan membangun karakter. Seni tari Nusantara menjadi media efektif untuk membentuk generasi muda yang berbudaya, kreatif, dan mampu mengekspresikan diri.
Penulis adalah Dosen Universitas Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh. Pernah menjadi keynote speaker di International Conference 2024 di UIN Ar-Raniry dan termasuk dosen yang lolos program Inovasi Seni Nusantara










