Notification

×

Iklan

Mahasiswa di Patumbak Ditemukan Tak Bernyawa, Diduga Korban Pembunuhan

Sabtu, 15 November 2025 | 13:15 WIB Last Updated 2025-11-15T06:15:44Z

 Petugas mengevakuasi jenazah korban, pada Jumat (14/11/2025) malam. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Warga Jalan Pendidikan Gang Rambe, Dusun IV, Desa Marindal II, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dikejutkan dengan penemuan mayat seorang mahasiswa di dalam rumah, Jumat (14/11), sekitar pukul 21.00 WIB.


Korban berinisial B ditemukan tergeletak bersimbah darah dengan luka pada leher, tengkuk dan mulut. Kondisi tubuh yang mulai membusuk membuat warga histeris dan berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian.


Sejumlah warga menduga korban telah meninggal lebih dari satu hari.


“Dari sore kami sudah cium bau busuk. Awalnya dikira bangkai hewan, rupanya manusia,” ujar salah seorang warga di lokasi.


Warga juga menyebutkan bahwa lantai rumah korban penuh darah, sementara sepeda motor dan ponsel milik korban tidak ditemukan.


“Makanya kami menduga kuat ini pembunuhan,” ucap warga lainnya.


Diketahui, selama ini korban tinggal bersama orang tuanya. Namun, saat kejadian, kedua orang tuanya sedang berada di Kecamatan Parmonangan, Tapanuli Utara, karena bekerja sebagai Kepala Desa.


Peristiwa itu terungkap ketika kakak korban tiba di rumah. Saat membuka pintu, ia terkejut melihat lantai penuh darah dan mencium bau tidak sedap dari dalam rumah.


"Kakaknya langsung mundur dan lari panggil tetangga. Nggak berani masuk,” kata seorang warga.


Warga kemudian memanggil Kadus Dusun IV dan Ketua FKPM Desa Marindal II, Rubaniyah Damanik, yang selanjutnya menghubungi Polsek Patumbak.


Tak lama kemudian, personel Polsek Patumbak bersama Polrestabes Medan dan Tim Inafis tiba untuk melakukan olah TKP. Setelah pemeriksaan awal, jenazah korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk autopsi.


Dari pantauan di lokasi, polisi memasang garis polisi di gerbang besi rumah korban usai proses evakuasi. 


Kapolsek Patumbak Kompol Daulat Simamora dan Kanit Reskrim yang berada di lokasi belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pembunuhan tersebut.


Warga berharap polisi segera mengungkap pelaku. "Kami takut. Ini sudah kelewatan. Siapa pun yang melakukan harus ditangkap,” tegas seorang warga. (rfn)