ARN24.NEWS - Pascabanjir besar yang menerjang Kota Medan pada 27 November 2025, Anggota Komisi I DPRD Kota Medan, Robi Barus, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan bergerak cepat memulihkan kebersihan lingkungan. Ia menilai kondisi kota hingga kini masih terlihat kumuh akibat tumpukan sampah yang belum tertangani secara optimal oleh perangkat daerah terkait.
Kepada wartawan di Medan, Kamis (4/12/2025), Robi menyampaikan bahwa banyak sampah berserakan di pinggir jalan, mulai dari perabot rumah tangga yang rusak hingga sampah rumah tangga harian. Ia menilai lambatnya penanganan dari pihak kecamatan sebagai perangkat daerah yang bertanggung jawab terhadap pengangkutan sampah membuat kondisi kota semakin memprihatinkan.
“Pascabanjir minggu lalu, Kota Medan tampak seperti kota kumuh. Sampah menumpuk di pinggir jalan dan tidak segera diangkut. Ini tugas kecamatan, dan Pemko Medan harus bertanggung jawab memulihkan kebersihan lingkungan,” tegas Ketua Fraksi PDI Perjuangan tersebut.
Robi menjelaskan bahwa banyak warga membuang perabot rusak seperti sofa, lemari, dan tempat tidur ke tepi jalan karena rumah mereka terendam banjir. Selain itu, sampah harian rumah tangga juga menumpuk secara signifikan sehingga memperparah kondisi lingkungan.
“Kalau sampah-sampah ini tidak segera diangkut, kesan kumuh akan semakin terasa di Kota Medan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa persoalan kebersihan bukan hanya terkait estetika kota, tetapi juga berpengaruh langsung terhadap kesehatan masyarakat. Menurutnya, peningkatan kasus penyakit pascabanjir seperti demam, penyakit kulit, diare, dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) harus menjadi peringatan bagi Pemko Medan untuk segera membersihkan kawasan terdampak.
“Warga banyak yang jatuh sakit pascabanjir. Kalau kebersihan lingkungan tidak cepat dipulihkan, kondisi kesehatan masyarakat akan semakin memburuk,” kata Robi.
Ia menambahkan bahwa dalam status Tanggap Darurat Bencana, Pemko Medan harus memperhatikan seluruh aspek kebutuhan masyarakat, termasuk pemulihan kebersihan lingkungan sebagai bagian penting dari penanganan pascabanjir.
Apalagi, Pemko Medan sebelumnya menegaskan bahwa fokus utama pada masa tanggap darurat meliputi penyelamatan warga, pendistribusian bantuan, dan pembenahan infrastruktur.
“Jika Pemko benar-benar ingin fokus membenahi infrastruktur pascabencana, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah memulihkan kebersihan lingkungan,” pungkasnya.












