Notification

×

Iklan

5 Pemain Timnas Ini Ternyata Anak Pesantren

Sabtu, 12 Februari 2022 | 15:10 WIB Last Updated 2022-02-12T08:10:16Z

ARN24.NEWS -- Liga Santri antar pesantren akan digelar selepas lebaran mendatang. Agenda kali ini merupakan kerjasama PSSI dengan TNI Angkatan Darat memperebutkan piala Piala KSAD. 

“Liga Santri ini akan memakan waktu empat sampai enam bulan. Jadi kami berharap tahun 2022 ini selesai,” ujar Ketua PSSI M Iriawan, kemarin.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu pun mendukung penuh kompetisi tersebut dan akan menyediakan pencari bakat agar pemain-pemain terbaik dapat memperkuat tim nasional.

Seperti diketahui, banyak pemain sepak bola Indonesia yang menjadi pemain timnas berasal dari pesantren. Beberapa nama seperti Asnawi Mangkualam (Pesantren di Makassar), Witan Sulaeman (Pesantren Syaikh Zainuddin Abdul Majid Anjani di NTB), Dedik Setiawan (Pesantren Liang Gunung), Nadeo Agrawinata (Pesantren Al-Husna, Kediri), dan Evan Dimas (Pesantren NU Shafta 
Lontar Citra, Surabaya).

Iriawan melanjutkan Liga Santri akan diawali dengan penyisihan tingkat kabupaten/kota mulai 20 Juni hingga 30 Juli 2022. Lalu berlanjut ke provinsi di bulan Agustus hingga September 2022 dan tingkat nasional di bulan September hingga 22 Oktober 2022.

Semua ini nantinya diawasi Asosiasi Kabupaten/Kota dan Asosiasi Provinsi PSSI, bekerja sama dengan komando wilayah TNI AD setempat. Tim-tim terbaik dari provinsi akan melangkah ke putaran nasional yang rencananya berlangsung di Jakarta.

Format turnamen menggunakan home tournament dengan sistem pertandingan setengah kompetisi. Kuota nasional yang disediakan yaitu 34 klub juara provinsi ke putaran nasional, ditambah 6 klub.

“Rencananya, pembukaan digelar di Jawa Timur dan penutupan di Jakarta. Akan diusahakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Semoga nanti sudah bisa dengan penonton,” tutur Iriawan.

Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman berharap, Liga Santri dapat menghasilkan bibit-bibit unggul persepakbolaan nasional. Selain itu, Dudung juga 
ingin Liga Santri tersebut dapat menjadi wadah silaturahmi para santri di Indonesia.

“Menjalin silaturahmi itu penting, apalagi antar santri di Indonesia. Kami pun berharap liga ini dapat menghasilkan atlet dengan karakter bagus dan sportivitas yang tinggi,” tutur Jenderal berusia 56 tahun itu. (blh/mds)