Notification

×

Iklan

Tradisi Marpangir di Madina Makan Korban

Sabtu, 02 April 2022 | 12:14 WIB Last Updated 2022-04-02T05:53:48Z
Mandi Marpangir yang merupakan tradisi jelang Ramadhan. 

ARN24.NEWS --
Marpangir merupakan kebiasaan yang kerap dilakukan saat menjelang Ramadhan. Mandi di aliran sungai dengan bahan rempah-rempah. Indikasinya, ya supaya menghadapi Ramadhan suci bersih dan wangi. Namun tradisi Marpangir kali ini menelan korban jiwa di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). 

Adalah Fahrul Anwar meninggal dunia akibat terbawa arus sungai Batang Gading saat gelar Marpangir. Remaja 15 tahun ditemukan tewas tenggelam. 

Setelah jasadnya ditemukan, warga pun membawa ke rumah duka. Di sana suasana duka tampak menyelimuti rumah keluarga Ahmad Taher dan Marni di Desa Sidojadi, Bukit Malintang, Madina. Anak kedua mereka ditemukan meninggal usai hanyut. 

Roihan mengatakan, kronologi kejadian bermula saat korban bersama temannya pergi mandi di Sungai Batang Gadis. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi warga setempat menyambut Ramadan.  Namun ketika sedang mandi, tubuh korban terbawa arus dan tak lama hilang tenggelam. 

Rekan korban berusaha menolong, namun karena arus sungai cukup deras hingga upaya pertolongan tak membuahkan hasil. "Kebetulan anak ini rupanya tidak bisa berenang. Dia hanyut dan tenggelam sekitar 3 kilometer dari lokasi kejadian lalu ditemukan sudah meninggal dunia," ujar Roihan, Sabtu (2/4/2022).

Proses evakuasi dilakukan warga dibantu petugas BPBP setempat. Usai ditemukan, jenazah dievakuasi ke rumah duka untuk disemayamkan. Atas kejadian tersebut, pemerintah kecamatan mengimbau warganya untuk lagi melaksanakan tradisi Marpangir di sepanjang aliran Sungai Batang Gadis jika mengikutsertakan anak-anak. (ins/nt)