Notification

×

Iklan

Iklan

Geger! Benda Asing Jatuh di Laut Sumsel, Berbahayakah?

Senin, 01 Agustus 2022 | 12:02 WIB Last Updated 2022-08-01T05:02:49Z

Benda asing melintasi wilayah Sumsel dan Lampung pekan lalu. (Foto: Gambar dari video sampah antariksa China. ANTARA/HO-Humas BRIN)

ARN24.NEWS
– Benda asing menyala terang yang melintasi langit Sumatera Selatan dan Lampung pekan lalu diakui sebagai sampah antariksa CZ5B, roket bekas peluncuran modul stasiun antariksa China yang berbobot sekitar 20 ton dan berukuran 30 meter. 


Peneliti Senior BRIN Thomas Djamaludin mengatakan sampah antariksa besar tersebut jatuh di Samudera Hindia pada Sabtu (30/7/2022) pukul 23.45 WIB. Ia mengklaim, sampah antariksa tersebut tidak berbahaya bagi biota laut di perairan itu.


Ia menuturkan data orbit dari pemantauan space-track.org, menunjukkan titik jatuh di barat daya Indonesia.


"Namun bisa jadi ada pecahannya yang mungkin tersebar sepanjang lintasan terakhir, orbitnya melintasi Sumatera bagian selatan," ujarnya.


Jika ada penduduk yang melihat objek langit yang jatuh sekitar pukul 23.45 WIB, dapat segera melaporkan ke Pusat Riset Antariksa BRIN melalui surat elektronik prantariksa@brin.go.id.


Terpantau dari Malaysia

Sementara Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN Emanuel Sungging Mumpuni mengatakan berdasarkan hasil analisis tim Riset Benda Jatuh Antariksa, sampah antariksa itu akan jatuh di sekitar wilayah selatan Filipina, dan akan berada pada ketinggian 10 kilometer (km) di atas wilayah Sarawak, Malaysia.


Poses benda jatuh antariksa juga berhasil direkam oleh pengamat di Lampung melalui Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL).


Menurut informasi dari Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi (MOSTI) melalui maklumat tertulis Agensi Angkasa Malaysia (MYSA) pada 31 Juli 2022, serpihan roket yang sama juga terpantau di wilayah Malaysia.


Serpihan roket tersebut telah terbakar semasa memasuki ruang udara bumi dan pergerakan serpihan yang terbakar melintasi ruang udara Malaysia.


Fenomena itu dibuktikan dengan kesaksian dari masyarakat di wilayah Malaysia yang berhasil merekam fenomena tersebut dari perangkat seluler mereka dan menjadi viral. (ant/mik)