Notification

×

Iklan

Iklan

Anak Soimah Tewas Dianiaya 2 Santri di Gontor, Polisi Kantongi Identitas Pelaku

Selasa, 06 September 2022 | 15:51 WIB Last Updated 2022-09-06T08:51:55Z

Soimah menangis saat mengetahui kalau anaknya tewas dianiaya santri di pondok pesantren Gontor. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Anak soimah, AM (17) seorang ibu asal Palembang, Sumatera Selatan tewas diduga dianiaya rekannya sesama santri di Ponpes Gontor. Berdasarkan penelusuran polisi ada 2 orang yang menjadi terduga pelaku.


"Polres mengantongi terduga pelaku penganiaya dan kita melengkapi proses penyelidikan ini secara sempurna," ujar Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo dilansir dari detikJatim, Selasa (6/9/2022).


Menurut Kapolres ada sembilan orang saksi yang diperiksa untuk mengungkap kematian AM. Sembilan saksi yang diperiksa itu adalah empat orang dokter, dua santri dan tiga orang pengasuh pondok. Selain itu hari ini, kata dia, polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).


"Kita hari ini olah TKP sekalian pengumpulan barang bukti dan akan dilanjutkan pra rekonstruksi," ungkap Catur.


Menurut Catur, pihaknya masih menyusun rangkaian kejadian dari tempat penganiayaan dan rumah sakit yang dituju untuk merawat korban.


Sebelumnya, seorang ibu bernama Soimah mengaku anaknya bernama AM (17) meninggal pada 22 Agustus 2022 lalu, pukul 06.45 WIB. Dan dia baru mendapat kabar 3 jam setelahnya, tepatnya pada pukul 10.00 WIB. Soimah menduga putranya yang mondok di Ponpes Gontor itu tewas karena dianiaya.


Dia berharap kasus kematian anaknya dapat diusut tuntas. Dia pun menjelaskan alasan belum berani melaporkan ke polisi karena kasus ini bersangkutan dengan lembaga besar.


"Meninggalnya karena dianiaya, saya belum berani melapor karena urusannya kan dengan lembaga besar, jadi saya mohon bapak bantu kami," ungkap Soimah sambil terus menangis.


Anak Soimah saat ini sudah dimakamkan, namun Soimah menyebut ada kejanggalan pada kematian anaknya itu.


"Saat dimakamkan kafannya ada darah, dan ganti kafan sebanyak dua kali," kata salah seorang kerabat Soimah di lokasi. (astj/dts)