Notification

×

Iklan

Iklan

Pelatih Sriwijaya Tuding Wasit Biang Kerok Kekalahan

Minggu, 18 September 2022 | 20:40 WIB Last Updated 2022-09-18T13:40:10Z

Pelatih Sriwijaya FC, Liestiadi yang memprotes kepemimpinan wasit. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Sriwijaya FC harus mengakui keunggulan PSMS Medan dalam lanjutan Liga 2 pekan ke empat wilayah Barat setelah timnya dikalahkan dengan skor 2-1. Bermain di Stadion Teladan Medan, Minggu (18/9/2022) sore, anak asuh Liestiyadi ini sempat memberikan perlawanan. 


Hanya saja Sriwijaya tak mampu menyamakan kedudukan sesuai target mereka untuk mencuri poin di kandang lawan.  


Menyahuti kekalahan tersebut, Pelatih  Sriwijaya FC, Liestiadi menyoroti kinerja wasit Andri Novendra yang dianggap melakukan keputusan merugikan timnya.  


"Pertandingan sangat menarik apalagi dua tim punya nama besar sehingga disiarkan langsung oleh Indosiar. Seharusnya ini jadi edukasi buat dunia sepakbola di Indonesia," ucapnya seusai pertandingan. 


"Tapi sayang dirusak oleh keputusan wasit. Video dari staf kami, pelanggaran pertama di luar kotak penalti, pelanggaran kedua kawan sama kawan, kok bisa di dalam kotak terlarang," ujarnya melanjutkan. 


Dengan kondisi itu, Liestiadi menilai wasit telah merusak ekosistem sepakbola tanah air. 


"Ekosistem yang kita ciptakan akan jadi karma bagi generasi kita," ucapnya penuh kecewa. 


Kendati merasa dirugikan, namun dirinya tetap berjanji akan menampilkan permainan fair play saat menjamu PSMS di Palembang. 


"Kita janji saat main di Palembang menang kalah tidak masalah, tapi kita ingin menunjukkan permainan fair play," katanya tegas. 


Dirinya juga menyinggung waktu injury time yang hanya diberikan dua menit. 


"Padahal banyak terhenti karena pemain yang cedera saat laga. Namun injury time yang diberikan juga hanya dua menit," ucapnya heran. 


Di akhir Liestiadi juga menyinggung wasit Andri Novendra yang dianggapnya pernah bermasalah saat memimpin Liga 3 musim lalu. 


"Ini wasit (Andri Novendra) yang main Farmel saat Liga 3. Dia kartu merahi semua pemain Bandung United sehingga mereka kalah. Harusnya ini jadi perhatian Badan Liga," ujarnya lagi. 


Tak menutup kemungkinan, sambung Liestiadi, jika timnya akan melakukan protes sebagai bentuk peringatan agar ke depan kejadian serupa tidak terulang 


"Kita koordinasi dengan manajemen, kita akan protes bukan untuk merubah hasil tapi sebagai bentuk mengingatkan. Laga ini bagus penuh entertainment tapi harus dirusak dengan wasit," tuturnya mengakhiri. (sh)