Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur NTT Minta Siswa-Siswi SMA dan SMK Masuk Sekolah Jam 5 Pagi!

Rabu, 01 Maret 2023 | 23:29 WIB Last Updated 2023-03-01T16:29:53Z

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mewajibkan kepada siswa-siswi SMA dan SMK di Kota Kupang agar masuk sekolah lebih awal dari biasanya, yakni pada pukul 05.00 pagi. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS – Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mewajibkan kepada siswa-siswi SMA dan SMK di Kota Kupang agar masuk sekolah lebih awal dari biasanya, yakni pada pukul 05.00 pagi.


Hal tersebut disampaikan Gubernur NTT Viktor Laiskodat saat mengunjungi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) NTT, Rabu pekan lalu.


Kebijakan itu dijadwalkan berlaku mulai tahun ajaran 2023/2024, namun untuk fase awal, terbatas hanya kepada 10 sekolah di Kota Kupang.


Adapun 10 sekolah itu yakni, SMA 1, SMA 2, SMA 3, SMA 4, SMA 5, SMA 6, SMK 1, SMK 2, SMK 3, dan SMK 4.


Sementara itu, Kadis P&K NTT, Linus Lusi, mengatakan lembaganya langsung menindaklanjuti kebijakan Gubernur NTT tersebut.


"Program ini sudah berjalan hari ini, Senin (27/2/2023), diawali di SMAN 6 Kupang," ujar Linus kepada media, Senin (27/2/2023).


Menurut Linus, program ini merupakan langkah baru dan tepat untuk menata wajah pendidikan, sekaligus menggelorakan restorasi pendidikan di Provinsi NTT.


"Di mana kami ingin menata wajah baru pendidikan di NTT melalui program ini, yakni dengan kedisiplinan, habitat dalam belajar baru, serta program baru," ujarnya.


Ia juga memberikan apresiasi yang tinggi atas kesadaran individu, bukan masyarakat yang anaknya sekolah.


"Sebagai pembanding di SMAN 6 yang terletak di pinggiran Kota Kupang telah menerapkannya hari ini," ujarnya.


Lanjutnya, program ini dianggap merupakan langkah inovasi dalam percepatan pembaharuan pendidikan dengan target pembinaan watak, karakter serta penanaman nilai-nilai akademik serta sosial tumbuh dan berkembang pada ekosistem persekolahan di pagi hari.


"Keputusan yang telah diambil atas berbagai pertimbangan yakni kedisiplinan, mutu pendidikan akademik maupun non akademik, serta pertimbangan dari aspek astronomi. Berdasarkan pertimbangan ini, maka kami putuskan bersama kepala sekolah se-Kota Kupang untuk masuk sekolah jam 5 pagi," ujarnya.


Kata Linus Lusi, pihak sekolah pun melakukan sosialisasi terhadap para guru, orang tua terutama peserta didik.


"Untuk itu saya kira siswa-siswi dalam masanya dengan aspek psikologi, mereka senang, serta pada masa pertumbuhan mereka dilatih untuk bangun pagi dan belajar," tambahnya.


Ia juga mengakui jika program dijalankan tidak terlepas dengan banyak tantangan yang akan dihadapi, maka akan meminta dukungan dan pengertian mendalam dari orang tua dan siswa.


"Untuk permasalahan seperti kendaraan di pagi hari akan akan dikoordinasikan dengan penjabat Wali Kota Kupang," ujarnya.


Ia menuturkan, kebijakan ini akan menimbulkan pertumbuhan ekonomi baru di waktu pagi hari dengan adanya kebijakan ini.


"Kebijakan sekolah jam 5 pagi ini hanya akan diberlakukan untuk peserta didik kelas XII, nanti ke depannya baru kami akan berlakukan untuk umum," ujarnya.


Kebijakan yang diambil di Indonesia baru pertama kali yakni di Provinsi NTT. Di mana yang langsung digagaskan oleh Gubernur NTT dengan pertemuan resmi dengan semua kepala sekolah SMA di Kota Kupang.


"Seluruh sekolah setuju atas kebijakan ini dan siap dilaksanakan. Walaupun kebijakan itu masih disampaikan secara lisan, namun langsung menimbulkan reaksi di masyarakat," ujar Linus Lusi. (kmp/ans)