Notification

×

Iklan

Iklan

Menunggu Hasil Autopsi, Polsek Patumbak Dalami Penyebab Kematian Mahasiswi USU

Selasa, 16 Mei 2023 | 18:29 WIB Last Updated 2023-05-16T11:29:54Z

Foto korban semasa hidup. Kini Polsek Patumbak mendalami penyebab kematian mahasiswi USU tersebut. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP Ridwan mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil autopsi terhadap jasad seorang mahasiswi USU, Mahira Dinabila, yang ditemukan meninggal dunia diduga tidak wajar beberapa waktu lalu.


"Kalau memang nanti hasil autopsi forensik ada temuan kandungan tidak wajar, maka kita akan lakukan penyelidikan," ujar AKP Ridwan saat dikonfirmasi, Selasa (16/5/2023) sore.


AKP Ridwan menyebut, di sekitar lokasi penemuan jasad korban didapati cairan anti nyamuk (Baygon), benda mirip tawas dan lainnya.


Namun, ketika mayat korban ditemukan tidak ada kejanggalan. Kondisi mayat sudah membusuk dari wajah hingga ke tubuhnya.


"Kalau dianggap janggal, silahkan saja. Kita akan lakukan semua prosedurnya. Tapi, perlu diketahui, pembusukan terhadap mayat itu memang didahului dari wajah," terang AKP Ridwan.


Dia mengaku, sudah sempat hendak melakukan visum dan autopsi terhadap korban usai ditemukan meninggal dunia pada 3 Mei 2023 lalu di Perumahan Rivera, Medan Amplas.


Namun, ketika itu, pihak keluarga korban sempat meminta tidak dilakukan autopsi. Belakangan, pihak keluarga membuat laporan sehingga dilakukan pembongkaran makam korban.


"Hasil autopsi itu nanti yang bisa mengetahui, apakah ada kejanggalan bekas luka benda tumpul atau lainnya dan kandungan zat di dalam lambung korban," sebut Ridwan.


Dia mengaku belum tahu kapan hasil autopsi terhadap korban bisa diperoleh pihaknya. 


"Kita tunggu ajalah, pimpinan yang tahu itu," pungkasnya.


Sebelumnya, ditemukan mayat mahasiswi USU, Mahira Dinabila, di Kompleks Rivera, Kecamatan Medan Amplas.


Pada Sabtu, 13 Mei 2023 Bid Labfor Polda Sumut, Biddokes dan Polrestabes Medan membongkar makam korban di pemakaman umum perumahan Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan.


Polisi telah memeriksa saksi lebih dari enam orang, termasuk ayah angkat korban. Kemudian, penyidik turut memeriksa surat wasiat yang diduga dibuat korban, yang ditemukan tak jauh dari jenazah.


Saat ditemukan, bagian kepala korban nyaris jadi tengkorak, sementara tubuhnya masih utuh. (sh)