Notification

×

Iklan

Iklan

Brakkk...!!! KA Sambar Minibus di Sunggal, 2 Tewas 1 Sekarat

Senin, 04 Maret 2024 | 13:40 WIB Last Updated 2024-03-04T06:40:23Z

ARN24.NEWS --
Gempar! Suara hentakan keras membuat warga di Dusun XII Desa Mulio Rejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, itu tersentak pada Minggu (3/3) sekira pukul 05.23 WIB. Dua jasad terkapar di pinggir rel dan seorang lagi sekarat. Kasus ini pun sudah ditangani Polsek Sunggal. 

Ya, ketiga korban merupakan penumpang minibus Grand Max BG 8539 NS. Itu terdiri dari seorang sopir Josua Adiputra Simanjuntak (18) warga Hutabagasan, Desa Parbajutoruan, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara dan Tadeo Septian Siahaan (24) tinggal di Lingkungan I Perumnas, Desa Lima Puluh Kota, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara.

Sedangkan korban yang tengah sekarat dan menjalani perawatan di RS Bina Kasih, Sunggal yakni Rizky Harapan Damanik (20) warga Marjandi Dolok, Desa Silou Huluan,  Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. 

Keterangan diperoleh, pagi itu minibus Grand Max bernomor plat BG 8539 NS disopiri Josua Adiputra Simanjuntak melintas di TKP diperlintasan kereta api (KA) Jalan Bintang Terang, Dusun XII Desa Mulio Rejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang. Bersama dengan Josua ada dua teman lainnya yang berada di depan duduk bersamaan. 

Nah, diduga asyik berbicara dengan dua temannya sehingga membuat Josua tak mendengar suara klakson Kereta Api Sri Lelawangsa No. Ka: U 81, No Lok: BK 42000 KG, itu rupanya telah ada di depan mereka. Tak pelak, sang masinis  M Nur Alfiansyah (27) datang dari Binjai menuju Stasiun Besar Kereta Api Medan, langsung menyambar minibus Grand Max bersama para penumpangnya. 

Seketika bagian depan minibus itu terlempar ke luar. Kerasnya tabrakan membuat warga yang berada di lokasi kejadian di perlintasan kereta api tanpa plang di Jalan Bintang Terang, Dusun XII Desa Mulio Rejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, berhamburan keluar. 

Peristiwa ini juga dibenarkan Kanit Lantas Polsek Sunggal Iptu Andre Nasution. Kata Iptu Andre Nasiution, pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi di TKP. 

“Saat KA Srilelawangsa hendak melintas di perlintasan tanpa palang pintu Jalan  Bintang Terang Dusun XII, Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, diduga pengemudi mobil Granmax tidak mendengar suara klakson kereta api yang datang dari Binjai menuju Stasiun Besar Kota Medan," ungkapnya. 

Sehingga, lanjutnya lokomotif tersebut menabrak bagian samping depan kanan dan mobil terhempas hingga ke depan rumah warga. Sopir dan seorang penumpang Josua Adiputra Simanjuntak dan Tadeo Septian Siahaan tewas di tempat kejadian. 

Dia menambahkan, Josua Adiputra Simanjuntak mengalami luka pada wajah sebelah kanan dekat telinga, bahu kanan dan kiri, tangan dan pergelangan tangan sebelah kanan, tulang kering kanan, betis dan belakang lutut sebelah kiri dan ibu jari sebelah kiri.

Ada pun Tadeo Septian Siahaan mengalami luka pada bagian pelipis kiri dan kanan, di bawah bibir, memar pada dada, telinga dan tangan kiri, dan lutut kanan. Jasad kedua korban dibawa ke RSU Bina Kasih Medan guna visum et repertum (VER) mayat.

“Penumpang yang selamat dan masih kritis bernama Rizky Harapan Damanik mengalami luka pada bagian jari tangan sebelah kiri, hidung, pelipis dan jempol kaki sebelah kiri dan kini dirawat di RSU Bina Kasih Medan,” tutur Iptu Andre seraya menambahkan pihak sedang melakukan penyelidikan dalam kasus ini.

Kanit Lantas mengimbau warga yang mengendarai kendaraan bermotor agar lebih berhati-hati saat melintasi perlintasan rel kreta api, apalagi perlintasan tanpa palang pintu. (wsp/nt)